Jakarta, Mediaperkebunan.id
Tahun 2021 kegiatan utama Ditjen Perkebunan adalah dukungan logistik benih unggul melalui pembangunan kebun sumber benih/nursery, mutu benih dan penyediaan benih unggul nasional. Pengembangan kawasan perkebunan unggul nasional berbasis korporasi (kopi, kakao, kelapa, tebu dan lain-lain). Demikian salah satu paparan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR-RI.
Program lain adalah peningkatan penanganan OPT, gangguan usaha perkebunan , pasca panen , hilirisasi serta pemasaran. Pengembangan Desa Pertanian Organik Berbasis Perkebunan.
Sedang produksi perkebunan tahun 2020 adalah Gula tebu 2,13 juta ton, kakao 713,38 ribu ton, kopi 753,94 ribu ton, minyak sawit 48,3 juta ton, karet 2,88 juta ton. Tahun 2021 target produksi gula tebu 2,36 juta ton, kakao 728,05 ribu ton dan kopi 765,42 ribu ton.
Perkebunan juga menjadi penyerap KUR terbanyak yaitu Rp18 triliun dari Rp55 triliun yang sudah diberikan. Sektor pertanian menjadi satu-satunya sektor yang paling banyak menyerap KUR yaitu dari target Rp50 triliun ternyata realisasi 110%.
“Ini adalah kunci kenapa meskipun anggaran dipotong produksi masih bisa naik. Kedepan selain APBN KUR ini menjadi andalan pembiayaan pertanian. KUR ini sangat menguntungkan sebab langsung mencapai skala ekonomi. Non Performing Loannya juga sangat rendah yaitu hanya 0,36%,” kata Mentan.
Kawasan perkebunan yang berhasil dibangun tahun 2020 adalah kawasan lada, pala, cengkeh 22.919 ha, kawasan karet 4.075 ha, kawasan kakao 4.990 ha, kawasan kelapa 12.191 ha dan kawasan kopi 7.970 ha.
Nilai Tukar Petani Desember 2020 adalah 103,25 atau naik 0,37% dibanding November 2020 102,86. Paling besar adalah Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat 111,8 atau naik 1,6% dibanding November 2020 110.
Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Desember 2020 adalah 104 ataun naik 0,7% dibanding November 2020 103,28. Sedang Nilai Tukar Usaha Pertanian Tanaman Perkebunan Rakyat Desember 2020 adalah 113,27 naik 2,04% dibanding November 2020 111,01.
Ekspor pertanian tahun 2020 mencapai Rp451,77 triliun, naik 15,79% dibanding tahun 2019 yang mencapai Rp390, 16 triliun. Ekspor 91% berasal dari subsektor perkebunan, 89% merupakan produk olahan.