Saat ini tiga komoditas rempah sedang naik daun yaitu lada, pala dan cengkeh. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), Pusat Penelitian Perkebunan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian menjadikan tiga komoditas ini sebagai prioritas utama program-program penelitian. Agus Wahyudi, Kepala Balittro menyatakan hal ini kepada Perkebunannews.com.
Lada sudah lima tahun terakhir harganya sangat baik. Gairah petani di daerah-daerah produsen lada tradisional yaitu Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan sedang tinggi.
Karena itu sekarang kesempatan untuk memperbaiki crop manajemen di lingkungan petani. Pembenihan, cara petani dalam menanam, memelihara dan panen diperbaiki agar lebih efisien.
Cengkeh, meskipun sekarang harganya sudah agak berkurang tetapi masih bagus diatas Rp80.000/kg. Gairah petani di berbagai tempat kembali terlihat dari permintaan benih yang luar biasa banyaknya. Di Jabar misalnya permintaan benih besar sekali. Penangkar benih cengkeh di Ternate kebanjiran pesanan bahkan sampai harus mengirim ke Jawa
Di pekarangan di Jawa sekarang cengkeh mulai banyak ditanam kembali. . Di Sulawesi sampai ke gunung-gunung orang menanam cengkeh lagi. Pabrik rokok juga mendorong dengan memberikan insentif berupa benih gratis sehingga mereka akan memperoleh cengkeh yang baik.
“Karena itu kita turunkan peneliti ke lapangan bekerjasama dengan dinas perkebunan dan ditjenbun untuk memperbaiki perbaiki crop management. Petani mulai lagi menanam cengkeh dan kita harapkan tidak berkebun cengkeh seperti dulu tetapi ganti tanaman yang rusak dengan tanaman baru. Ini kesempatan baik karena harganya lagi bagus,” katanya.
Komoditas lain yang booming meskipun harganya tidak meningkat drastis adalah pala. Harga pala cukup baik, sampai sekarang di Maluku mencapai Rp70.000-80.000/kg. “Sekarang banyak impotir dari luar negeri datang langsung ke sentra produksi lada dan pala, bahkan cengkeh. Hal ini menunjukkan di berbagai belahan dunia produksi rempah mulai langka,” katanya.
Saat ini lada, cengkeh dan pala merupakan tanaman prioritas Balittro. Tanaman ini terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Petani cengkeh di Manado, pala di Ternate dan lada di Babel, Kalbar dan Kaltim rata-rata sudah lebih sejahtera .
Ke depan yang akan jadi booming adalah kayu manis dan gambir. Saat ini banyak perusahaan asing yang mencari kayu manis, sedang gambir digunakan di banyak industri. Balittro sekarang tetap memelihara plasma nutfah kayu manis dan gambir. (S)
1 Comment
Information on commodity prices and agricultural practices are very important to support farmers and Indonesian economy.