2016, 13 Mei
Share berita:

KOPI SUPER DAN TEKNOLOGI PUSLITKOKA MAMPU TINGKATKAN PRODUKSI KOPI NASIONAL

Kondisi lingkungan yang berubah sebagai dampak El Nina dan La Nino membuat daya dukung lingkungan tumbuh kopi semakin turun. Karena itu perlu penyesuaian teknologi budidaya dan dan pengolahan hasil. Misnawi, Direktur Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia menyatakan hal ini pada temu lapang Kopi 2016.
Tema Temu Lapang Kopi 2016 adalah “Inovasi Pengelolaan Kopi Berkelanjutan dalam Mengantisipasi Perubahan Iklim & Degradasi Kesuburan Tanah menggunakan Bahan Tanaman Kopi Super”. Temu Lapang merupakan salah satu dukungan Puslitkoka kepada pemerintah untuk mensukseskan pengembangan kopi nasional yang dicanangkan Wapres 12 Februari 2016.
Program ini harus dijalankan sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan darurat kopi yang diperkirakan akan terjadi tahun 2023, yaitu terjadi defisit produksi kopi nasional disebabkan tingginya permintaan biji kopi yang melebihi kapasitas produksi guna memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri dan ekspor.
Pada Temu Lapang Kopi 2016 ini, Puslitkoka melaunching bahan tanaman kopi super baik arabika maupun robusta yang tahan keringan dan nematoda dan produktivitas tinggi. Selain itu ada berbagai teknologi seperti pengelolaan tanaman kopi secara terpadu, teknologi pengendalian nematoda parasit, teknologi pengolahan hasil dan uji cita rasa kopi. Temu lapang kopi 2016 diharapkan menjadi titik awal kebangkitan kopi nasional dengan tersedianya teknologi unggul.
Dirjen Perkebunan Gamal Nasir yang diwakili Ardi Praptono, Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya menyambut baik kopi super dan paket teknologi lainnya yang dihasilkan Puslitkoka. Dengan banyaknya inovasi yang dihasilkan Puslitkoka maka diharapkan Indonesia bisa menjadi produsen kopi terbesar di dunia.
Pemerintah tetap akan fokus pada program peningkatan produksi dan produktivitas kopi berkelanjutan. Dengan cara ini Indonesia diharapkan mampu menjawab tantangan defisit kopi tahun 2023.

Baca Juga:  APKASINDO MINTA PEMERINTAH TURUN TANGAN ATASI HARGA TBS YANG TERUS TURUN