Jambi, mediaperkebunan.id – Berbagai cara terus dilakukan oleh pemerintah untuk menorong ekspor pertanian, termasuk diantaranya perkebunan, dalam hal ini kopi yang berasal dari Kabupaten Kerinci, Jambi, kembali mencatatkan ekspor komoditas andalannya ke Eropa.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menjelaskan, ekspor komoditas pertanian saat ini tidak mengenal pantangan apa pun dan harus tetap tersedia. “Ekspor tetap jalan adalah pertanian,” ungkap Syahrul.
Kali ini kopi arabika khas Kerinci yang dikapalkan menuju Belgia. Pelepasan ekspor 15,9 ton Kopi Kerinci dari Pelabuhan Talang Duku, ini dilakukan secara resmi oleh Gubernur Jambi, Fachrori Umar.
Saat ini, kondisi eksisting nilai ekspor kopi tahun 2019 sebesar USD 883 juta dan ditargetkan mencapai USD 2,6 milyar pada tahun 2024. Saat ini, meski di tengah kondisi pandemi Covid 19, ekspor komoditas kopi ini cukup menggembirakan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor kopi meningkat 5,05% jika dibandingkan nilai ekspor pada periode Januari hingga Mei 2019. Pada periode Januari-Mei 2020 nilai ekspor Kopi mencapai angka USD 311,95, meningkat dari USD 296,96 pada periode yang sama tahun lalu. Demikian pula dengan volume ekspornya yang meningkat sebesar 31,15%, dari 96,57 ribu ton menjadi 127 ribu ton.
Terlebih Jambi memiliki potensi untuk mengekspor komoditas hasil perkebunan, salah satunya kopi. Selain kopi, ada komoditas kayu manis yang banyak dibutuhkan negara-negara di Eropa. Secara kekhasan, kopi dan kayu manis Kerinci sudah diakui melalui sertifikasi Indikasi Geografis (IG) di tahun 2017 dan 2016. Adapun tantangan pengembangan kopi ke depan tidak hanya persoalan produksi, produktivitas dan mutu, tetapi bagaimana bisa menciptakan produk bernilai tambah dan mengefisienkan rantai pasok.
Melihat hal ini, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Agusrizal, mengakui ekspor kali ini merupakan ekspor perdana langsung menuju Belgia melalui Pelabuhan Talang Duku Jambi. Sebelumnya, ekspor dilakukan melalui Pelabuhan Belawan, Medan.
Konsistensi ekspor Kopi Kerinci ke Eropa tidak lepas dari pendampingan dan pembinaan kepada para petani. Salah satunya melalui pendampingan dari Rikolto kepada kelompok tani yang tergabung dalam Koperasi di Kayu Aro sejak tahun 2017. Rikolto melakukan pendampingan kepada petani dalam pemrosesan kopi sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan oleh pembeli di Belgia dan pasar Uni Eropa.
“Ekspor ini merupakan hasil dari bentuk komitmen bersama antara Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah Kabupaten Kerinci, Kementerian Pertanian, kelompok tani Kopi Kerinci dan pelaku usaha, seperti Sucafina dan Rikolto, dalam pengembangan komoditas kopi di Kabupaten Kerinci untuk perluasan pasar Eropa,” ucap Agusrizal.
Ketua Kelompok Tani Koperasi Koerintji Barokah Bersama, Triyono menambahkan Kopi Kerinci yang diekspor kali ini terdiri atas grade perlakuan Natural, Washed, Honey, Anaerobic Natural dan Anaerobic Honey. Saat ini pihaknya juga telah mempersiapkan green bean kopi untuk memenuhi kebutuhan di Bulan Agustus 2020. Pihak pembeli, yakni Sucafina sanggup untuk menyerap Kopi Kerinci hingga 40 ton pertahun, dan saat ini sedang menjajaki potensi ekspor kopi robusta Jangkat di Kabupaten Merangin, Jambi. (YIN)