2021, 3 April
Share berita:

Magelang – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno berharap produk kopi di Kecamatan Kaliangkrik, Magelang, Jawa Tengah, bisa naik kelas dan diterima oleh pecinta kopi nusantara.

Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan, eduwisata kopi mulai dari petik hingga merasakan kopi secara langsung jadi atraksi menarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Kaliangkrik yang terkenal dengan pesona alam di bawah kaki Gunung Sumbing atau Nepal Van Java.

“Kopi Kaliangkrik ini enak rasanya, terasa ada rasa honey nya. Program petik sampai mencicipi seperti ini menarik bagi wisatawan. Ini perlu dikembangkan dan dilestarikan di Dusun Pengkol,” jelas Sandiaga.

Sandiaga mengakui, kopi menjadi penghasil devisa terbesar keempat untuk Indonesia setelah minyak sawit, karet, dan kakao. Dalam 5 tahun terakhir pertumbuhan kopi meningkat, dari tahun 2018-2019 konsumsi domestik mencapai 4.800 kantong berkapasitas 60 kilogram atau 288 ton.

“Orang luar negeri mengenal kopi Indonesia yaitu Java. Sedangkan produsen kopi terbesar di dunia Ethiopia dan Uganda, mari kita ambil peran untuk bisa melestarikan kopi Indonesia hingga semakin terkenal di pentas dunia,” ujar Sandiaga.

Sandiaga pun menerangkan, agrowisata bukan hanya berwisata tapi juga belajar tentang budidaya kopi. Sehingga wisatawan tidak hanya sekadar menikmati destinasinya tapi juga teredukasi dengan tata kelola hingga budidayanya tersebut.

“Saat pandemi ini hanya dua sektor yang berkembang pertama digital dan kedua pertanian. Kita perlu memperbaiki dan memperkuat destinasi ini agar semakin berkualitas sehingga perlu infrastruktur dasar yang berkualitas, saya merasakan betul,” kata Sandiaga.

Sehingga dalam hal ini, Sandiaga menegaskan ke depan pihaknya akan hadir di Dusun Pengkol kedepan akan mendukung dari pelatihan, SDM, pemasaran dan Industri unggulannya. Sehingga kedepan tidak hanya menjual biji kopi, tapi yang belum diproduksi.

Baca Juga:  Manfaat Kernel Sawit atau PKO, Bagaimana Proses Produksinya?

“Dan yang paling penting industri ini menjadi unggulan serta masyarakat sejahtera,” ujar Sandiaga.

Sandiaga bersama Perkumpulan Wisata Otomotif Indonesia (PWOI) melakukan program Tikung (Telusuri Dukung dan Jalani) Nusantara menggunakan motor Gesits yang cocok digunakan pada spot-spot eco-tourism seperti di Kecamatan Kaliangkrik sebagai moda transportasi yang ramah lingkungan. (YIN)