Jakarta, mediaperkebunan.id – Komoditas perkebunan, seperti kelapa sawit, tebu dan sagu menjadi salah satu perhatian Presiden RI Prabowo Subianto saat pidato perdananya seusai pelantikannya sebagai Presiden RI ke-8.
Dengan karunia Tuhan Yang Maha Esa, tanaman-tanaman yang ada membuat Indonesia tidak tergantung dengan bangsa lain. “Tanaman-tanaman seperti kelapa sawit bisa menghasilkan solar dan bensin. Kita juga punya singkong, tebu, sagu jagung dan lain-lain,” ujar Prabowo di gedung MPR, Minggu (20/10/2024).
Prabowo menekankan penting mencapai swasembada energi melalui komoditas perkebunan. Ketergantungan pada sumber energi dari negara lain menjadi ancaman di tengah ketegangan geopolitik global.
“Kita juga harus swasembada energi. Dalam keadaan ketegangan, dalam keadaan kemungkinan terjadi perang di mana-mana, kita harus siap dengan kemungkinan yang paling jelek,” ujar Prabowo.
Menurut Prabowo, negara-negara lain juga harus memikirkan kepentingan mereka sendiri. Jika terjadi hal yang tidak kita inginkan, sulit bagi Indonesia mendapat sumber energi dari negara lain. “Oleh karena itu, kita harus swasembada energi dan kita mampu untuk swasembada energi,” tukasnya.
Prabowo Subianto bersama Gibran Rakabumi Raka dilantik sebagai Presiden RI ke-8 menggantikan Presiden Joko Widodo dan Ma’ruf Amin setelah purna baktinya dalam Sidang Istimewa MPR RI, Minggu (20/10/2024).
Indonesia senditri telah mampu mengolah kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati (biodisel). Program Biodisel kini telah mencapai bauran 35 persen. Dengan produksi minyak kelapa sawit sebanyak 52 juta ton, sebagian sudah terolah. Pada 2025, presiden mencanangan untuk meningkatkankan program biodisel mencapai B40.