2022, 31 Maret
Share berita:

Ambon, mediaperkebunan.id – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Perkebunan meresmikan beberapa fasilitas di Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP ) Ambon yang nantinya akan menunjang peningkatan mutu, nilai tambah dan daya saing produk perkebunan, khususnya di wilayah Timur Indonesia.

Rizal Ismail, Kepala BBPPTP Ambon, Ditjen Perkebunan, Kementan meluncurkan aplikasi Regu Sahabat SiBen sebagai mitra kerja BBPPTP Ambon di lapangan untuk mengawal perkembangan OPT dan pemantauan benih edar di wilayah tanam, dan Sahabat SiBen sebagai sarana komunikasi interaktif antara BBPPTP Ambon dengan pekebun. Selain itu program Desa Organik di Ambon berbasis komoditas perkebunan khususnya pala, telah menaikkan pendapatan petani dan produktivitas sebesar 30%.

BBPPTP Ambon melaksanakan peresmian fasilitas perbenihan dan proteksi yang dibangun untuk meningkatkan kinerja BBPPTP Ambon seperti nursery tanaman perkebunan, laboratorium biomolekuler, Gedung kantor Unit Pelayanan Perbenihan dan Proteksi (ULPP) serta gedung asrama sebagai fasilitas akan pelatihan sumber daya manusia.

Dengan berbagai jenis program bermutu yang dilaksanakan oleh Ditjen Perkebunan melalui BBPPTP Ambon, tentunya sangat membantu para pekebun mulai dari hulunya terutama yang berkaitan dengan perbenihan dan OPT pada tanaman perkebunan.

Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, Ir. Sadli IE, M.Si menyambut baik rencana strategis BBPPTP Ambon dalam pengembangan perkebunan mulai dari hulu sampai hilir diawali dari benih hingga bagaimana cara menangani tanaman yang terserang OPT.

“Kontribusi pekebun sebagai ujung tombak dari hulu sangat besar dalam menghasilkan produk berkualitas, namun masih ditemui kendala yakni menurunnya produktivitas akibat tanaman tua dan terserang OPT serta kesulitan akses untuk mendapatkan benih unggul. Maka dari itu diperlukan langkah-langkah konstruktif melalui kerjasama sinergitas dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas perkebunan secara nasional.”

Baca Juga:  Ditengah Pandemi Industri Hilir Sawit Tetap Tumbuh

Lebih lanjut, Sadli terus mendorong kerjasama dengan pihak universitas, eksportir, pihak dinas dan instansi terkait menjadi salah satu cara untuk membangun sinergitas dan terciptanya kolaborasi sehingga pembangunan perkebunan khususnya di Wilayah Timur Indonesia dapat meningkatkan mutu, daya saing dan nilai tambah hingga melakukan ekspor ke dunia internasional.

Pada kesempatan ini juga Kepala BBPPTP Ambon mengundang akademisi dari Universitas Pattimura, Universitas Hasanuddin dan IPB University, Pemerintah Pusat diwakili Ditjen Perkebunan dan Pemerintah daerah yaitu perwakilan dari Gubernur Provinsi Maluku, Sekretaris Daerah Provinsi Maluku.

Kehadiran akademisi ini diwujudkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Direktorat Jenderal Perkebunan dengan Universitas Pattimura terkait Kerjasama dalam Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan.

Lalu, BBPPTP Ambon dengan Universitas Pattimura terkait Dukungan Kajian Metode Uji dan Analisis Teknis Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan komoditas tanaman tahunan dan rempah, serta BBPPTP Ambon dengan IPB University terkait Kerjasama Dalam Upaya Dukungan Produksi Benih Kelapa secara Generatif dan Vegetatif melalui metode Kultur Jaringan.

“Tujuan yang ingin kita capai dari kerjasama ini adalah menyamakan persepsi antara Pusat, Provinsi dan Daerah dalam rangka akselerasi dan sinergitas pelaksanaan kegiatan perbenihan dan perlindungan tanaman perkebunan di wilayah timur Indonesia,” ujar Sadli.

Kerjasama ini diharapkan dapat menyelaraskan program dan kegiatan Pusat dan SKPD subsektor perkebunan dengan subsektor lainnya untuk mengoptimalisasi pencapaian sasaran sesuai dengan kewenangan dan sinergitas pelaksanaan prioritas kegiatan perbenihan dan perlindungan tanaman perkebunan daerah.