2024, 11 November
Share berita:

Jakarta, mediaperkebunan.id – Tanaman karet (Hevea Brasiliensis) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang bernilai ekonomis tinggi, dapat produksi getah setelah berumur 5 tahun. Tak hanya getah karet, pohon karet pun dapat bermanfaat untuk bahan baku bangunan dan furniture.

Budidaya tanaman karet memerlukan pemilihan bahan tanam yang cermat. Langkah utama ini perlu pertimbangan yang cermat karena dapat mempeharuhi proses budidaya dan produktivitas tanaman karet.

Perlu pengetahuan khusus untuk melaksanakan budidaya tanaman karet di perkebunan sendiri. Berikut ini akan kami bahas kiat sukses budidaya tanaman karet di perkebunan sendiri berdasarkan buku Teknologi Budidaya Karet oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan tahun 2010.

Pengenalan Bibit Unggul Tanaman Karet

Pemilihan klon bibit karet harus benar untuk mendapatkan keuntungan rata-rata yang besar bagi petani karet. Pemilihan klon yang unggul tidak hanya tengant produksi lateks yang tinggi, tetapi juga memerlukan pertimbangan tentang besarnya kayu yang akan dihasilkan.

Ada dua pilihan klon bibit karet unggul yang dapat kita usahakan, antara lain klon penghasil lateks dan klon lateks kayu. Berikut ini ada anjuran pemilihan klon-klon dari Pusat Penelitian Karet:

Lalu, berikut ini ada kriteria bibit stump mata tidur yang baik pada tanaman karet:

  1. Memiliki akar tunggang lurus, tidak bercabang, panjang minimal 35 cm dan akar lateral dengan panjang sisa 5 cm.
  2. Tinggi batang di atas okulasi sekitar 5-7 cm, memiliki diameter batang sekitar 2,5 cm. Baian bekas pemotongan diolesi TB 192 atau paraffin.
  3. Setelah ditoreh pada bagian okulasi berwarna hijau.
  4. Jika bibit memiliki akar tunggang lebih dari satu, pilih satu akar tunggang yang paling baik dan buang yang lainnya.

Berikut ini adalah kriteria bibit polibag yang baik:

  1. Payung daun teratas dalam keadaan tua, tunas tumbuh berasal dari mata okulasi.
  2. Penumbuhan tunas jagur dan tegap serta lurus agak menyimpang.
  3. Tunas yang tumbuh membengkok ke atas/kemungkinan berasal dari tunas palsu.
  4. Tidak tumbuh cabang atau tunas serta polibag dalam keadaan baik dan tidak ada akar yang keluar dari polibag.

Langkah-langkah Menanam Karet

Langkah-langkah menanam pohon karet terdiri dari beberapa proses, antara lain adalah pembibitan, pengecambahan, pembibitan di lapangan, pemeliharaan, pembibitan dalam polibag, pembuatan kebun entres, pemanenan entres, dan penanaman di lahan perkebunan karet.

Pembibitan

Setelah memilih bibit tanaman karet yang unggul, langkah selajutnya adalah membuat bedeng pengecambahan untuk tempat pengecambahan biji karet. Bedengan ini berukuran 1,20 m (lebar) kali 5 m (panjang), dapat disesuaikan dengan keadaan setempat. Usahakan dekat dengan sumber air untuk memudahkan penyiraman.

Baca Juga:  Dedikasi Kementan, Kembali Terjun Langsung Pantau Pompanisasi: Pastikan Swasembada Pangan Tercapai

Berikut ini langkah-langkah membuat bedeng pengecambahan:

  1. Siapkan tanah untuk dasar pengecambahan bebas dari gulma, batu-batuan, gumpalan tanah, dan sisa-sisa akar.
  2. Membuat tepi bedengan yang kuat dengan papan atau bambu, kemudian hamparkan pasir sungai dengan merata setebal 5 cm.
  3. Arah bedengan memanjang utara-selatan dengan tangkai dan daun alang-alang sebagai naungan. Tinggi tiang sebelah timur 1,2 cm dan sebelah barat 0,9 m.

Pengecambahan

Setelah melakukan pembibitan, lalu langkah selanjutnya adalah melakukan pengecambahan bibit karet, berikut ini langkah-langkahnya:

  1. Benamkan biji pada bedengan dengan bagian muka menghadap ke bawah dan punggungnya terlihat di permukaan.
  2. Jarak antara biji kurang lebih 1 cm agar 1 m persegi bedengan memuat kurang lebih 1.000 butir.
  3. Lalu lakukan penyiraman dengan rotasi minimal 2 kali sehari untuk menjaga kelembaban.
  4. Kemudian biji akan mulai berkecambah pada hari ke lima, kemudian pindahkan ke pembibitan lapangan.
  5. Buang biji yang berkecambah setelah hari ke 15 .

Pembibitan di Lapangan

Setelah biji karet berkecambah (5-15 hari) perlu segera kita pindahkan ke tempat pembibitan lapangan. Usahakan areal pembibitan lapangan pada tempat yang datar pada areal yang gembur, mengandung bahan organik tinggi, berpasir, dan bebas dari jamur akar.

Usakan pula lapangan tempat pembibitan dekat dengan sumber air untuk memudahkan penyiraman. Berikut ini langkah-langkah melakukan pembibitan lapangan pada tanaman karet:

  1. Lakukan pencangkulan tanah sedalam 40 cm, bisa dala bentuk guludan atau bedengan besar dengan tinggi 30 cm dan harus bersih dari sisa-sisa akar, batu-batuan dan gumpalan tanah. Semakin dalam pencangkulan, maka akar tunggang yang terbentuk akan semakin panjang, serta semakin halus pencangkulan akar yang terbentuk akan semakin besar dan mulus.
  2. Pembuatan bedengan besar dengan ukuran panjang 11-12 cm dan lebar 4,5-5 m (tergantung keadaan tempat). Dalam setiap lebar bedengan 4,5 – 5 m buat jalan selebar 1,5 m untuk memudahkan pemeliharaan dan pengontrolan tanaman.
  3. Ajir pembibitan lapangan dengan jarak 40 x 40 x 50 cm, jarak 50 cm untuk memudahkan pada waktu pelaksanaan okulasi.
  4. Pembibitan dengan cara di atas maka setiap hektarnya dapat ditanami 65.0000 – 73.0000 batang tanaman. Tergantung lokasi.
  5. Kebutuhan biji untuk jumlah tersebut adalah sekitar 100.000 – 120.000 butir/Ha. Satu hektar pembibitan menghasilkan bibit siap salur 35.000 – 36.000 bibit polibag. Dengan rincian: (1) seleksi sampai dapat okulasi 75%, (2) presentasi okulasi jadi 80% dan (3) bibit polybag 90%.
Baca Juga:  PATUH PAJAK, ASTRA AGRO DIANUGERAHI TEMPO COUNTRY CONTRIBUTOR AWARD 2020

Pembibitan dalam Polibag

Pembibitan di lahan harus terus melakukan pemeliharaan seperti pemberian air yang cukup dan pemberian pupuk yang sesuai dosisnya. Kemudian, ketika bibit di lahan berkembang kita dapat memindahkannya ke polibag.

Pembibitan dalam polibag ini memiliki langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Siapkan polibag hitam berukuran 25 x 50 x 25 x 40 cm atau 40 x 12,5 dengan tebal 0,10 – 0,15 mm dan beri lubang kecil untuk penuntas air.
  2. Ayak tanah lapisan atas untuk memisahkan tanah dari kotoran, sisa-sisa akar, batu, dan lainnya.
  3. Campur tanah yang sudah diayak dengan 50 gr rock phosphate kemudan masukkan dalam polybag.
  4. Susun polibag dalam parit berukuran lebar kurang lebih 2 kali diameter polibag dan dalam 10 cm. Susun polibag berjajar dua-dua arah tunas ke sisi luar.

Membuat Kebun Entres

Langkah selanjutnya dalam melakukan budidaya tanaman karet adalah membuat kebun entres. Mata okulasi tanaman karet pada pesemaian lapangan berasal dari kebun entres yang disiapkan terlebih dahulu sebelum persemaian lapangan. Berikut ini adalah persyaratan dalam memiliki lokasi kebun entres:

  1. Lahan tidak tergenang air
  2. Usahakan lahan kebun entres pada tempat datar dengan kemiringan 0-10%.
  3. Tanahnya subur, bahan organik tinggi, bebas dari hama dan sumber penyakit.
  4. Dekat dengan sumber mata air untuk memudahkan penyiraman.
  5. Dekat dengan jalan dan emplasmen untuk memudahkan pengontrolan/pengangkutam.

Lalu, berikut ini adalah langkah-langkah persiapan pembuatan kebun entres:

  1. Buat bedengan/petakan 5 x 20 m di antara bedengan buat jalan selebar 150 cm termasuk parit, tiap bedengan/petak tanam satu jenis klon.
  2. Jarak tanam 100 x 100 cm tiap bedengan berisi 5 x 20 batang = 100 batang.
  3. Lubang tanaman berukuran 60 x 60 x 60 cm, 2-3 bulan sebelum melakukan penanaman, pupuk lubang tanam dengan rock posphat (RP).
  4. Lakukan penanaman dengan bibit dalam polibag yang telah diokulasi dengan klon-klon anjuran.

Pemanenan Entres

Lakukanlah pemeliharaan kebun entres dengan baik. Tata cara pemeliharaan kebun entres tanaman karet dapat Sobat Medbun lihat dalam buku Teknologi Budidaya Karet.

Pemeliharaan entres yang baik memungkinkan pemanenan entres pohon karet yang maksimal. Untuk tahun pertama, lakukan panen entres dengan cara memotong batang secara miring/serong pada ketinggian 30 cm di atas pertautan okulasi dan akan menghasilkan satu buah turus/batang entres .

Kemudian, pada tahun kedua akan memperoleh dua buah turus/batang entres, potong 10 cm di atas potongan dari pohon pertama, begitu pula untuk pemotongan-pemotongan selanjutnya sampai dengan tahun ke lima. Panen entres sebaiknya pada pagi atau sore hari.

Baca Juga:  Petani Tembakau Ikut Terpukul Kenaikan Cukai

Penanaman Pohon Karet

Pada tahap ini, persiapkanlah lahan untuk menanam pohon karet. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan atau lakukan untuk mempersiapkan lahan kabun, misalnya sebagai berikut:

  1. Rintis dan tebas
  2. Penebangan pohon
  3. Pembuatan jalan, jembatan, dan saluran air
  4. Jarak tanam
  5. Mengajir larikan

Lahan siap, pohon karet siap ditanam dengan melakukan dua proses yaitu membuat lubang tanam dan penanaman. Berikut ini langkah-langkahnya:

Pembuatan lubang tanam

  1. Lakukan pembuatan lubang tanam dua bulan sebelum penanaman dengan ukuran lubang minimal 40 x 40 x 40 cm, lebih lebar dan dalam akan menghasilkan tanaman karet yang lebih baik (maksimal 50 x 50 x 50 cm).
  2. Usahakan saat membuat lubang tanam ajir tidak terbongkar, karenanya dapat dilakukan di sebelah Selatan/kiri.
  3. Galian lubang pada tanah datar terbagi menjadi dua bagian, yakni tanah lapisan atas (top soil) letakkan di Utara/kanan dan tanah lapisan bawah (sub soil) letakkan di sebelah Selatan/kiri.
  4. Kemudian, pada tanah miring pembuatan lubang tanam harus disesuaikan.

Penanaman pohon karet

  1. Lakukan pemupukan pada lubang tanam dengan 125 gr RP satu bulan sebelum menanam karet.
  2. Penanaman bibit dalam polibag pilih stadia satu atau dua payong tidak dalam keadaan semi (dormancy) dan kantong plastik harus dibuang.
  3. Lakukan seleksi atau pengelompokkan sesuai dengan klon, besar/kecil bibit, dan organisasi penanaman perlu pengaturan sebaik-baiknya.
  4. Kemudian, pada saat pengembalian tanah pada lubang tanam sebaiknya tanah lapisan bawah kembali ke bawah dan yang atas kembali ke atas.
  5. Usahakan waktu penanaman pertautan okulasi 10-15 cm di atas permukaan tanah, jangan sampai terbenam dan diluruskan ke arah barisan tanaman sesuai ajir.
  6. Selesai penanaman, lalu ikuti perbaikan petakan (teras) dan hindari menginjak-nginjak atau memadatkan tanah dalam kolom polibag.

Setelah melakukan pemilihan bibit yang unggul dan melakukan penanaman, hendaknya kita juga melakukan pemeliharaan pada tanaman karet. Perlu kita ketahui bahwa ada jenis penyakit pada tanaman karet yang dapat muncul setelah musim hujan, misalnya penyakit gugur daun Colletotrichum (C. glesporiodes). Untuk informasi selengkapnya mengenai kiat sukses menanam tanaman karet di perkebunan sendiri, dapat lihat buku Teknologi Budidaya Karet oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan tahun 2010.