2019, 14 Maret
Share berita:

Toraja Utara – Benih menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan produktivitas, dengan meningkatnya produktivitas maka pendapatan petani pun akan ikut terdongkrak.

“Untuk itu kita memberikan bantuan benih kopi arabica sebanyak 700 batang untuk 700 hektar ke Toraja,” kata Kasdi Subagyono, Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian kepada perkebunannews.

Dari 700 batang tersebut, lanjut Kasdi 400 batang untuk Tanatoraja dengan nilai sekitar Rp 3 miliar dan 300 dengan nilai sekitar 3 miliar sehingga total anggaran untuk benih kopi Khusus di Toraja sekitar Rp 4 miliar.

Hal ini dilakukan karena saya melihat di Toaraja ini ada potensi untuk mendongkrak produktivitas kopi, ter lebih di Toraja ini sudah dikenal sebagai salah satu penghasil kopi arabica terbaik. “Jadi daripada menciptakan daerah penghasil kopi alangkah baiknya jika mendorong daerah yang memang sudah menjadi pengasil kopi. Ini jauh lebih cepat untuk meningkatkan produksi kopi,” terang Kasdi.

Seperti diketahui, menurut Kasdi dahulu Indonesia dikenal sebagai penghasil kopi nomor tiga di dunia. Tapi kini menjadi nomor empat di dunia. Sehingga dengan mendorong sentra-sentra penghasil kopi maka bukan hanya meningkatkan produksi kopi tapi juga meningkatkan pendapatan petani.

Tidak hanya itu, saat ini beberapa tanaman kopi milik petani tidak sedikit yang usianya sudah tua, dan terserang organisme penyakit tanaman (OPT), melalui bantuan bibit ini maka tanaman kopi yang sebagaian dikuasai oleh petani akan kembali berproduktivitas tinggi.

“Ini karena bibit yang kita berikan potensi produktivitasnya bisa mencapai 3,5 ton per hektar per tahun, serta lebih tahan terhadap serangan OPT,” terang Kasdi.

Melalui bibit unggul ini, Kasdi berharap bisa menggakat kopi Indonesia dimata dunia dan mengangkat pendapat petani kopi menjadi jauh lebih baik lagi.” YIN

Baca Juga:  Ditengah Pandemi, Kinerja Perkebunan Masih Menjanjikan