2nd T-POMI
2021, 24 September
Share berita:

Jakarta, mediaperkebunan.id – Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, penyampaian informasi yang berguna serta baik dan benar sangat diperlukan oleh masyarakat dalam mengembangkan wawasan khususnya soal sawit. Atas dasar itulah, Media InfoSAWIT selaku media segmentasi di sektor perkebunan kelapa sawit berinisiasi mengadakan kegiatan SAWIT FEST 2021 meliputi lomba desain poster, fotografi, penulisan esai dan video kreatif.

Ketua Pelaksana SAWIT FEST 2021, Iis Islahudin, mengungkapkan, peserta lomba secara total dari keempat kategori mencapai 2.394 peserta dengan penyerahan karya sebanyak 3.196 karya .

Kesertaan lomba tersebut faktanya diikuti seluruh usia baik itu usia Sekolah Dasar hingga tingkat Doctoral serta khalayak umum. Pada kesempatan tersebut, para peserta ternyata tidak juga semua kenal dengan kelapa sawit, lantaran ada pula akibat ikut lomba ini mereka mencari informasi terkait kelapa sawit.

Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Abetnegotarigan menambahkan, generasi milenial dan gen Z sampai sampai saat ini telah menapai 50% dari populasi di Indonesia, dengan kondisi ini akan berdampak pada pengembagan bangsa kedepan.

Lebih lanjut, saat ini banyak kreativitas dan upaya dari para peserta untuk menghasilkan karya terbaik, tetapi juga dia mengingatkan jangan sampai hanyamelihat sisi baiknya saja tetapi juga harus tetap kritis untuk melakukan pembenahan, reorganisasi dari para ganerasi muda untuk bisa mengembangka industry kelapa sawit.

“Kelapa sawit maampu menyerap sekirar 16 juta pekerja, dimana sebanyak 4,2 juta pekerja lagsung dan sekitar 12 juta pekerja tidak langsung,” tutur Abetnego.

Senada dikatakan Direktur Kemitraan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS), Edi Wibowo, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, Indonesia mampu meraih pendapatan devisa negara tahun 2020 dari sektor minyak sawit dan turunannya, sebesar US$ 21,04 Miliar atau 13,58% terhadap neraca non migas.

Baca Juga:  Harga Sawit Sumut Rp 2.283 Per Kg

Besarnya pendapatan devisa negara dari sektor sawit ini, merupakan keberhasilan bagi seluruh pemangku kepentingan sawit nasional. Pentingnya keberadaan minyak sawit bagi perekonomian nasional, telah berdampak positif terhadap bertumbuhnya ekonomi kerakyatan. Dari berbagai pelosok desa, kota/kabupaten, provinsi hingga pusat, geliat ekonomi sawit telah banyak memberikan manfaat luar biasa terhadap ekonomi, sosial dan lingkungan bagi tujuan pembangunan nasional berkelanjutan (SDGs).

Industri sawit nasional dari hulu hingga hilir memiliki peranan penting bagi pembangunan nasional. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, tercatat empat aspek indikator, yaitu; Pertama, menciptakan lapangan kerja sebanyak 4,2 juta orang pekerja langsung dan 12 juta orang pekerja tidak langsung.

Kedua, mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 3,5% dari total Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Ketiga, Berkontribusi terhadap perolehan devisa negara, rata-rata sebesar 13,5% dari ekspor non migas setiap tahunnya. Dan keempat, mendorong kemandirian energi melalui bahan bakar nabati atau biodiesel yang menghemat devisa impor solar senilai US$ 8 Milyar per tahun.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonsia (GAPKI), Joko Supriyono menjelaskan, sepuluh tahun silam perspektif terhadap kelapa sawit masih sangat buruk, ada yang masih kelapa sawit baing deforestasi , tidak sehat dan kampanye negatif lainnya. Padahal kata Joko, bicara sawit itu tidak main-main lantaran, produki kelapa sawit di Indonesia telah sangat besar, baik itu sebagai konsumsen dan eksportir terbesar di dunia.

“Kita sudah sebagai produsen sawit terbesar, oleh karea itu kita mengajak para generasi muda tidak hanya terbesar maka kita juga harus kuat. Kita juga harus menang bersang di pasar kenpa perlu emang bersang karena sainagannya banyak,” kata Joko.

Lebih lanjut, Joko berharap, kedepan tren kelapa sawit harus baik dan sustainable dan terus moving forward. Lantas perlu dipahami bahwa sawit itu adalah pertanian, jadi semua yang ditanam itu mesti sustainable

Baca Juga:  KEBUN PETANI DI KAWASAN HUTAN HARUS SEGERA DILEPASKAN

“Sawit itu menghasilkan penghijauan dan menghasilkan oksigen, produksinya renewable bisa diperbaharui,” pungkas Joko.