JAKARTA, mediaperkebunan.id – Sebagai negara perkebunan kelapa sawit terluas di dunia, Indonesia memiliki potensi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan deforestasi melalui praktik berkelanjutan dalam industri kelapa sawit. Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia (GPPI) dan Takada Asset Management INC sepakat kerjasama pemanfaatan sistem transaksi Carbon Credit.
Kerjasama antara pemerintah, perusahaan kelapa sawit, dan lembaga keuangan menjadi kunci dalam implementasi sistem transaksi Carbon Trading yang berkelanjutan, membuka akses ke pasar yang lebih luas dan memberikan manfaat bisnis yang signifikan.
Demikian dikatakan Direktur Takada Asset Management INC Dato’ Mohd Emir Mavani dalam Penandatangan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia (GPPI) dan Takada Asset Management INC, di Jakarta, Rabu (7/6).
Nota kesepakatan kedua belah pihak ini guna memperkuat sinergi dalam penanganan kredit karbon dan proyek penangkan karbon di perkebunan kelapa sawit. Dengan begitu, kelapa sawit memerikan manfaat secara berkelanjutan.
“Tentunya, dengan memanfaatkan sistem transaksi menggunakan Carbon Credit, kita berkesempatan untuk secara aktif berkontribusi dalam mitigasi emisi gas rumah kaca, meningkatkan efisiensi operasional, serta menciptakan nilai tambah bagi industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia,” jelas Dato’ Mohd.
Dato’ Mohd Emir berharap, penandatanganan MoU dapat memperkuat sinergi antara Takada Asset Managemen dan GPPI, sehingga dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi lingkungan dan industri kelapa sawit di Indonesia.
PT Takada Technology Solutions merupakan sebuah perusahaan teknologi yang berkomitmen untuk mengatasi perubahan iklim global melalui solusi inovatif. Perusahaan aktif dalam sertifikasi kredit karbon untuk pembangkit listrik biogas dan proyek Carbonization Bamboo di Asia Tenggara.
Bagi GPPI, penandatangan MoU guna menjalin kolaborasi dalam proyek kredit karbon dan proyek penangkapan karbon yang terkait dengan kelapa sawit, dengan memanfaatkan jaringan yang dimiliki kedua belah pihak.
Dengan kesepakatan ini, GPPI berharap dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi industri perkebunan kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia. Selain itu, diharapkan juga terciptanya kesinambungan dan sinergi dalam pengembangan pemanfaatan sistem transaksi Carbon Credit pada industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia. (YR)