Jakarta, Mediaperkebunan.id
Ditjen Perkebunan berupaya supaya target PSR 180.000 ha /tahun bisa tercapai, termasuk tahun 2023 ini “Masih ada waktu September, Oktober, November, Desember untuk terus berkoodinasi dengan semua pihak sehingga target bisa tercapai,” kata Ardi Praptono, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma (Salma).
Sesuai Permentan No.19 Tahun 2023, di antara upaya yang dilakukan untuk percepatan PSR adalah dengan membuka 2 (dua) skema pengusulan program PSR, yaitu melalui pengusulan melalui Dinas daerah kabupaten /kota dan pengusulan melalui kemitraan yang melibatkan perusahaan perkebunan kelapa sawit. Percepatan PSR diharapkan dari jalur kemitraan, tetapi jalur dinas juga tetap berjalan sesuai target.
Percepatan jalur kemitraan terutama diharapkan pada petani eks plasma perusahaan. Perusahaan perkebunan kelapa sawit bisa berperan sebagai operator pengelolaan atau atau avalis full commercial.
Perusahaan perkebunan kelapa sawit punya kapasitas untuk mendampingi lembaga petani dalam pemenuhan dokumen persyaratan dan pendukung juga input data di PSR online. Setelah masuk usulan maka Ditjen Perkebunan menugaskan verifikator yaitu PT Sucofindo untuk melakukan verifikasi di lapangan. Kalau sudah lengkap dibuat berita acara ke Ditjenbun untuk diterbitkan rekomtek.
Keterlibatan perusahaan perkebunan kelapa sawit sangat diharapkan untuk bisa menjadi mitra usaha, sekaligus pendamping bagi kelompok pekebun dalam pelaksanaan peremajaan kelapa sawit. Kebun pasti akan dibangun sesuai standar karena terkait dengan masa depan perusahaan juga, terutama untuk memenuhi kapasitas PKSnya. Tujuan PSR supaya kebun hasil peremajaan lebih produktif akan tercapai.
Pakta Integritas yang sudah ditandatangani 21 perusahaan perkebunan kelapa sawit tanggal 15 Mei 2023 yang lalu diharapkan bisa segera direalisasikan. Pakta Integritas menyatakan bahwa perusahaan perkebunan kelapa sawit mendukung dan berkomitmen untuk mendukung PSR dan merealiasasikan target 100.000 ha
“Jalur dinas kabupaten/kota juga penting terutama untuk petani swadaya dan eks plasma yang intinya sudah tidak ada. Kita terus koordinasi dan dengan dinas kabupatan/kota dan provinsi Semua jalur sama pentingnya supaya target 180.000 ha tercapai,” kata Ardi lagi.
–