Jakarta, Mediaperkebunan.id – Kementerian Hukum (Kemenkum) yang sebelumnya bernama Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) telah menyerahkan sertifikasi Indikasi Geografis (IG) untuk produk gula aren Tuana Tuha asal Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Pemberian sertifikasi IG dari Kemenkum ini, seperti dikutip Media Perkebunan, Rabu (11/12/2024), telah diserahkan beberapa waktu yang lalu oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Kekayaan Intelektual, Razilu, kepada Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim Ence Achmad Rafiddin Rizal, yang didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (PPHP), Taufiq Kurrahman.
Gula aren Tuana Tuha disebut telah terdaftar pada 16 Agustus 2024 dengan nomor registrasi pada sertifikasi yaitu IDG000000163, sekaligus mengukuhkan gula aren Tuana Tuha sebagai produk unggulan yang diakui atas keunikan dan kualitas geografisnya.
Sertifikat ini nantinya akan diserahkan pihak Disbun Kaltim kepada masyarakat perlindungan indikasi geografis (MPIG) gula aren Tuana Tuha, yang beralamat di Desa Tuana Tuha, Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kukar.
Kepala Disbun Kaltim, Ence Achmad Rafiddin Rizal, menyampaikan harapannya bahwa pengakuan ini dapat menjadi langkah besar dalam meningkatkan nilai tambah produk lokal.
“Sertifikasi ini adalah wujud nyata dari upaya semua pihak untuk melindungi produk lokal yang khas dan mendukung daya saingnya di pasar internasional,” ujar Rizal.
Senada dengan itu, Taufiq Kurrahman selaku Kabid PPHP Disbun Kaltim menekankan pentingnya kolaborasi untuk menjaga kualitas produk sesuai standar IG.
“Semoga keberhasilan ini menginspirasi komunitas petani untuk terus berinovasi dan menjaga kelestarian tradisi lokal,” kata Taufiq Kurrahman.
Kata dia, sertifikat IG ini tidak hanya meningkatkan prestise gula aren Tuana Tuha, tetapi juga membuka peluang lebih besar bagi produk tersebut untuk bersaing di tingkat global.
“Dengan perlindungan hukum ini, kualitas dan keaslian Gula Aren Tuana Tuha semakin terjamin, menjadikannya kebanggaan baru bagi Kalimantan Timur,” tegas Taufiq Kurrahman.