Jakarta, mediaperkebunan.id – Kementerian Pertanian (Kementan) tingkatkan produksi teh melalui intensifikasi dengan turut mengedepankan aspirasi pekebun.
Melalui Direktorat Jenderal Perkebunan yang diwakili oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, bersama Inspektur 3, Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian, dan Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, mengunjungi petani teh di Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Banjarnegara pada 10 Juli.

Kegiatan mendatangi para petani teh ini dilakukan untuk memonitor perkembangan teh, mencari solusi tepat guna mengatasi kelangkaan pupuk, mempercepat produksi teh, melakukan intensifikasi tanaman teh, serta memberikan pendampingan dan Bimbingan Teknis (Bimtek).
Kementan menggunakan intensifikasi sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil perkebunan, khususnya teh. Industri pengolahan PT. Pagelaran diketahui memiliki kapasitas pengolahan 25 ton per hari.
Namun, kondisi saat ini menunjukkan bahwa perusahaan hanya menerima sekitar 5-6 ton teh daun basah per hari yang bersumber dari kebun teh milik masyarakat di Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Banjarnegara dengan luas sekitar 600 hektare.
Pentingnya memperkuat teh Indonesia terletak pada potensi besar teh yang masih diminati dan dapat diolah menjadi berbagai macam produk, serta memenuhi kebutuhan gaya hidup bagi sebagian orang. Selain itu, Indonesia memiliki potensi industri teh artisan yang berkualitas, didukung oleh peremajaan perkebunan dan pengolahan teh yang baik. Kebun teh juga dapat dimanfaatkan sebagai fasilitas wisata yang menarik wisatawan dan membuka peluang untuk menambah pendapatan.
Kementan berharap ke depannya teh Indonesia semakin berdaya saing, dengan akses pasar yang lebih luas dan mendunia. Kegiatan ini juga diadakan Kementan untuk mendukung dan menampung secara penuh aspirasi pekebun dalam rangka Kementan produksi teh melalui intensifikasi.