2023, 30 Mei
Share berita:

Jepang, Mediaperkebunan.id

Kementerian Pertanian diwakili Direktorat Jenderal Perkebunan mengikuti kegiatan 3rd Joint Coordination Conference di Yokohama, Jepang 25 hingga 26 Mei 2023. Kegiatan ini membawa titik terang bagi penyelesaian serangan penyakit gugur daun karet (GDK) di Indonesia, yang tak dapat dipungkiri selama ini menjadi momok bagi para petani karet karena mampu menurunkan produksi lateks hingga 30%.

“Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan khususnya Direktorat Perlindungan Perkebunan selaku Joint Coordination Committee mendukung penuh kerjasama yang dibangun oleh pihak JICA (Japan International Coorporation Agency), UI (Universitas Indonesia), dan Pusat Penelitian Karet Indonesia dalam mengembangkan teknologi pengendalian penyakit GDK akibat Pestalotiopsis sp. di Indonesia,” ujar Hendratmojo Bagus Hudoro,  Direktur Perlindungan Perkebunan, Ditjen Perkebunan.

Bagus menambahkan, melalui kerjasama ini diharapkan akan menghasilkan keluaran berupa senyawa fungisida baru baik kimiawi maupun hayati berupa biofungisida dari mikroba antagonis untuk mengendalikan penyakit GDK, serta dihasilkan klon baru karet yang menunjukkan ketahanan terhadap penyakit GDK. Selain itu, dikembangkan juga sistem deteksi area perkebunan karet yang terkena penyakit melalui analisis pencitraan (penginderaan jarak jauh) yang dikembangkan dengan menggunakan data yang diperoleh dari satelit buatan dan drone.

Lebih lanjut Bagus mengatakan, jika ini dapat terealisasikan tentu akan sangat bermanfaat bagi para petani dalam menjaga atau mengatasi kendala dikebunnya khususnya terkait kesehatan tanaman. Apabila karet dikebunnya terjangkit penyakit, mereka dapat melakukan penanganan segera dengan menerapkan teknologi-teknologi tersebut.“Hal ini tentunya memberikan dampak yang sangat positif sebagai langkah penyelamatan produksi petani karet di Indonesia,” ujar Bagus.

Masih dalam rangkaian kunjungan di Yokohama, Bagus, .berkesempatan mengunjungi Yokohama Rubber Company, Mishima Factory. Perusahaan ini telah berdiri sejak 1917 dan menjadi perusahaan raksasa dengan produk andalan berupa ban dengan kualitas premium untuk kebutuhan industri dunia. “Jenis karet SIR 20 Indonesia menjadi salah satu bahan baku dalam komponen produksinya,” jelas Bagus.

Bagus menambahkan, kerjasama yang telah dibangun ini dapat meningkatkan pasokan bahan baku karet dari Indonesia.Diharapkan kedepannya karet Indonesia dapat kembali berkembang dan meningkat produksi dan kualitasnya, sehingga crumb rubber terpenuhi pasokan bahan bakunya serta pekebun karet dapat meningkat pendapatan dan kesejahteraannya.