JAKARTA, Mediaperkebunan.id – Kementerian Pertanian (Kementan) akan memudahkan pekebun/petani kelapa sawit dalam membuat Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) melalui aplikasi Mobile STDB. Aplikasi melalui smartphone ini yang tengah disiapkan nantinya dapat diunduh melalui playsotre.
Demikian dikatakan Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementan, Dedi Junaidi, dalam webinar bertema “Sawit Indonesia Berkelanjutan dan Semakin Ramah Lingkungan” yang diselenggarakan Media Perkebunan di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dedi menyebutkan, manfaat STDB bagi pekebun kelapa sawit antara lain untuk pendataan mendukung statistik perkebunan; persyaratan PSR; persyaratan ISPO; kelengkapan mendapatkan bantuan APBN atau pendanaan lainnya; bahan penyusunan kebijakan; peningkatan daya saing perkebunan (mampu telusur/tracebility); penguatan tata kelola.
Kementan terus mempercepat dan mendorong penerbitan STDB kelapa sawit rakyat. Pemerintah daerah melalui dinas yang membidangi perkebunan juga diminta memfasilitasi STDB yang diajukan petani atau pekebun.
Kementan menargetkan sebanyak 20.000 pekebun akan mendapatkan pada 2022. Kementan bersama pemerintah daerah melalui Dinas yang membidangi perkebunan akan memfasilitasi para petani sawit di 16 Provinsi.
Pada 2021, Kementan menargetkan 10 ribu pekebun akan mendapatkan STDB meliputi tujuh provinsi. “Untuk realisasi per 30 April 2021 ini sebanyak 3.000 pekebun sudah ada STDB,” ujar Dedi. (YR)