2020, 29 Agustus
Share berita:

JAKARTA, Mediaperkebunan.id – Kementerian Pertanian (Kementan) akan ekspansi pasar kopi ke negara-negara tujuan baru yang kini dikuasai kopi asal Brazil, Vietnam dan Kolombia. Karena keunggulan agroekosistem yang dimiliki Indonesia, cita rasa kopi nusantara sangat berbeda.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementan, Dedi Junaedi, mengatakan, kopi Indonesia sudah mampu masuk ke pasar-pasar tradisional kopi Indonesia seperti Amerika Serikat dan Eropa. Hal ini terbukti kopi arabika Gayo dan Toraja sangat digemari masyarakat AS.

“Kita juga bisa kita jajaki pasar-pasar non tradisional lain yang selama ini dikuasai oleh kopi asal Brazil, Vietnam dan Kolombia,” ujarnya kepada Media Perkebunan.

Menurut Dedi, Indonesia memiliki keunggulan agroekosistem yang sangat kaya sehingga dari berbagai daerah di Indonesia muncul kopi-kopi spesialty dengan cita rasa dan aroma yang berbeda.

“Tentunya harus kita dorong bagaimana menyesuaikan dengan selera, standarisasi dan kebutuhan negara Buyer,” tambah Dedi.

Ditambah lagi, kata Dedi, peningkatan nilai tambah produk kopi yang menguntungkan petani kopi dan juga devisa bagi negara. Ekspor kopi Gayo saja dapat mencapai 300 ton lebih.

Selain itu, lanjut Dedi, perlu juga memanfaatkan peluang-peluang dari perundingan PTA, FTA dan CEPA untuk meningkatkan akses pasar kopi Indonesia ke negara-negara yang terlibat perundingan tersebut.

“Tentunya dengan kesepakatan preferensial tarif yang sama-sama menguntungkan keduabelah pihak,” katanya. (YR)

Baca Juga:  Harga CPO di Jambi Turun Tipis