Musi Banyuasin, Mediaperkebunan.id
Tahun 2020 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menganggarkan Rp120 miliar untuk membeli karet rakyat sebesar 10.776 ton dari Sumatera dan Kalimantan. Sampai saat ini volume karet yang sudah dibeli 10.185 ton. Achmad Gani Ghozali, Staf Ahli Menteri PUPR bidang Keterpaduan Pembangunan menyatakan hal ini pada peresmian Instalasi Pengolahan Aspal Karet Berbasis Lateks Terpravulkanisasi di Musi Banyuasin.
Aspal dengan campuran karet dari petani ini sudah digunakan di ruas jalan nasional Ciawi Sukabumi, perbatasan Karawang Cikampek, lintas tengah Jawa Tengan Ajibarang-Banyumas, Muara Beliti perbatasan Kabupaten Musi Rawas dan Tebing Tinggi sampai Lahat.
Pembelian karet untuk campuran aspal oleh Kemen PUPR ini secara ekonomi mampu menjaga daya beli petani karet di pedesaan. Manfaat lainnya adalah menjaga kemantapan ruas jalan nasional.
Jalan yang sudah menggunakan aspal karet lebih tahan terhadap air, stabilitas lebih baik sehingga mampu menahan beban berat. Teknologi ini harus terus didorong untuk meningkatkan nilai tambah dan keberlanjutan.
Sekda Muba Apriadi menyatakan, peresmian instalasi ini merupakan realisasi program utama Kabupaten Muba yaitu hilirisasi karet dan sawit untuk meningkatkan nilai tambah dan pendapatan petani. Dengan adanya instalasi ini maka karet dari petani diolah di pabrik milik sendiri, dengan kapasitas 40 ton/hari.
Untuk mendorong pasokan dari petani maka didirikan unit sentrifugal yang mengolah karet petani jadi lateks, saat ini 1 unit dikelola UPPB Kecamatan Keluang. Tahun depan akan ditambah 2 unit lagi di Kecamatan Sekayu dan Babat Toman.