2nd T-POMI
2021, 7 Februari
Share berita:

JAKARTA, Mediaperkebunan.id – Kelapa sawit menjadi komoditas yang paling efisien dalam penggunaan lahan, dibandingkan dengan komoditas bahan baku minyak nabati lainnya. Dengan lahan 0,3 hektare kelapa sawait dapat menghasilkan minyak sawit (CPO) sebanyak 1 ton.

Demikian dikatakan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga dalam diskusi yang diselenggarakan PWI secara virtual di Jakarta, Sabtu (7/2). “Untuk menghasilkan minyak sawit 1 ton dibutuhkan lahan 0,3 hektare. Sementara rapeseed oil dibutuh 1,3 hektare, sunflower 1,5 hektare dan soyabean 2,2 hektare,” ujarnya

Industri kelapa sawit juga menyerap lebih dari 16 juta pekerja sehingga menjadi sektor strategis bagi perekonomian masyarakat. Bahkan disaat pandemi Covid-19, industri sawit menjadi salah satu dari sedikitnya industri nasional yang tidak terkena dampak karena kegiatan perkebunan yang tetap berjalan.

Menurut Airlangga, salah satu faktor penting ketahanan pertumbuhan sektor sawit selama pandemi COVID-19 di dalam negeri adalah adanya program penggunaan energi terbarukan melalui mandatori biodiesel berbasis sawit.

Program insentif biodiesel melalui pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) yang implementasinya sejak Agustus tahun 2015 dan terlaksana sampai November 2020, telah menyerap biodiesel dari sawit sekitar 23,49 juta kiloliter.

Volume tersebut setara dengan pengurangan Greenhouse Gas Emissions (GHG) sebesar 34,68 juta ton CO2 ekuivalen dan menyumbang sekitar Rp4,83 triliun pajak yang dibayarkan kepada negara.

Airlangga mengatakan, pengembangan B30 menjadi kebijakan pemerintah dalam meningkatkan
permintaan dalam negeri. Selain itu, program mandatori biodiesel juga mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil. (YR)

Baca Juga:  Tren Minuman Teh 2021