Jakarta, mediaperkebunan.id – Benar, bahwa saat ini semua orang telah berbicara tentang kelapa sawit. Ada banyak alasan mengapa mereka berbicara tentang kelapa sawit. Tapi yang dibutuhkan saat ini adalah kepastian akan keberlanjutan kelapa sawit, yang memang sudah terbukti merubah ekonomi masyarkat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Togar Sitanggang, Founder Lets Talk About Palm Oil dalam Kuliah Umum & Talkshow Pengembangan Kelapa Sawit Berkelanjutan dalam Peluncuran Buku : “Kemitraan Kunci Sukses Perkebunan Kelapa Sawit” dan “Mungkinkah Dunia Tanpa Minyak Sawit?”
Lebih lanjut, menurut Togar yang juga pemerhati kelapa sawit, jika memang kelapa sawit ini penting, tapi mengapa ketika berbicara regulasi, masih ada beberapa yang tumpang tindih.
“Sehingga dalam hal ini jangan berikan regulasi yang bersifat abu-abu jika memang kelapa sawit itu penting. Jadi benahilah beberapa peraturan-peraturan yang tumpang tindih. Mari kita urus bersama-sama. Itulah fakta. Kita mau berkampanye tapi ada beberapa pihak mengatakan sawit melanggar kawasan,” papar Togar.
Bahkan, Togar pun mengakui, belum lagi ganti kepemimpinan lalu ganti lagi kebijakan.
“Contoh ada yang mengatakan suatu kawasan itu legal karena ada sudah mempunyai sertifikat HGU, tapi ada lagi yang mengatakan itu masuk kawasan, jadi harus dilepaskan. Jadi yang benar yang mana?” tanya Togar
Meski begitu, Togar optimis bahwa kelapa sawit di Indonesia akan terus berubah kearah yang lebih baik. Salah satunya dengan adanya sertifikasi sustainable , salah satunya sertifikat Indonesia Sustainable Pal Oil (ISPO). Bahkan jika melihat data dari sekretariat ISPO jumlah sertifikat ISPO terus meningkat.
Namun, diharapkan sertifikat ISPO bisa menuju ke hilir. Sebab jumlah produkhilir yang diekspor tidaklah kecil. Belum lagi saat ini banyak sekali produk turunan kelapa sawit yang di jual dipasar bebas, salah satunya minyak goreng.
“Kita ingin di produk hilir ada tanda ISPO untuk membuktikan bahwa produk yang dihasilkan dari kelapa sawit tersebut menerapkan prinsip dan kriteria sustainable. Maka dalam hal ini kita juga ingin didalam kemasan minyak goreng ada logo ISPO-nya,” harap Togar. Berita selengkapnya ada di Majalah Media Perkebunan edisi Maret 2021. (YIN)