2nd T-POMI
2024, 20 Mei
Share berita:

JAKARTA, mediaperkebunan.id – Kelapa Genjah Hijau Erabolo dari Labuhanbatu (GHL), Sumatera Utara menjadi varietas unggul teranyar yang baru disetujui Tim Penilai Varietas (TPV) Perkebunan untuk dilepas. Produksi buahnya pertandan dapat mencapai 142 butir per tahunnya.

“Keputusan Kelapa Genjah calon varietas Genjah Hijau Erabolo Labuhanbatu disetujui untuk dilepas sebagai varietas unggul dengan nama Genjah Hijau Erabolo Labuhanbatu,” ujar Ketua TPV Hendratmo Bagus HUdoro dalam sidang pembacaan putusannya di Surabaya, Jumat (17/5/2024).

Kelapa GHL merupakan usulan dari Dinas Pertanian Kabupaten Labuhanbatu bekerjasama dengan Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Medan, Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara, dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Secara morfologi, kelapa GHL memiliki panjang 11 bekas daun 35.63 cm. Dalam setahun pohon kelapa GHL ini hanya bertambah tinggi sebesar 35.63 cm. Sedangkan kelapa GKN sebesar 55.03 cm dan Kelapa Dalam Tenga (DTA) sebesar 120.17 cm.

Karaktersitik buah muda kelapa GHL rata-rata berat buah utuh sebesar 2.440 gram, volume air 441, 00, ml dengan berat daging buah kelapa muda 263 gram. Kadar kemanisan air buah kelapa Genjah Hijau ERABOLO Labuhanbatu dengan Brix 6.00 ±1,00 persen.

Berdasarkan pengamatan awal tahun 2019 di Desa Meranti Paham, menunjukkan bahwa data rata-rata jumlah tandan pertahun sebanyak 13.16 buah dengan jumlah buah rata-rata jumlah buah pertandan sebanyak 8.83 butir. Dengan demikian potensi jumlah buah perpohon pertahun sebanyak 116.92 butir.

Sedangkan kelapa GHL yang berada berada di Desa Cinta Makmur memiliki jumlah tandan sebanyak 14.96 buah dengan jumlah jumlah buah rata-rata sebanyak 9.61 butir. Potensi jumlah buah perpohon pertahun sebanyak 146.42 butir.

Baca Juga:  Kementan Akselerasi Pendataan E-STDB Komoditas Unggulan

Nama kelapa Genjah Hijau Erabolo Labuhanbatu diambil dari dua kata ERABOLO, yang berarti ERA berarti ‘Masa atau Zaman’, dan BOLO yang bermakna ‘Perubahan’, sehingga dapat diartikan sebagai “ Zaman Perubahan’.

Populasi kelapa GHL berada di Desa Meranti Paham dan Desa Cinta Makmur, Kecamatan Panai Hulu, Kabupaten Labuhanbatu. Desa-desa yang berjarak kurang lebih 315 km dari Kota Medan tersebut dikelilingi kebun Sawit PTPN IV dan PT Cisadane. (YR)