2018, 11 Desember
Share berita:

Bandung, Perkebunannews.com – Kepala Sekretariat Komisi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) R Aziz Hidayat meyebutkan, dari 44 sertifikat ISPO yang telah diserahkan oleh Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, pada Hari Perkebunan ke-61 di Gedung Sate, Bandung, Senin (10/12), total sudah 457 sertifikat ISPO telah diberikan. Sehingga sudah 3,099 juta hektar (Ha) yang disertifikasi dengan produksi CPO sekitar 11,03 juta ton/Ha atau 29,70 persen.

Azis mengatakan, kinerja ISPO meningkat signifikan dari tahun ke tahun. Sejak ISPO diimplementasikan pada 2011, sudah 695 pelaku usaha yang telah berpartisipasi mendaftar ISPO. Dari jumlah itu 683 perusahaan, 8 KUD/KSU Kebun Plasma, 1 BUMDes, dan 3 Koperasi/ Asosiasi Kebun Swadaya.

“Kita patut bersyukur, sampai dengan 10 Desember 2018, jumlah sertifikat ISPO yang diterbitkan sebanyak 457 (450 Perusahaan, 4 KUD Plasma, dan 3 Koperasi Swadaya), dengan luas areal 3.099.222 Ha. Sedangkan total produksi TBS 48.894.849 ton dan CPO 11.031.934 ton. Produktivitas 19,63 ton/Ha dan rendemen rata-rata 22,56 persen,” ungkap Azis.

Azis menuturkan, untuk menilai capaian kinerja sertifikasi ISPO daat dibandingkan peningkatan kinerja berdasarkan dua Era. Era I berdasarkan Permentan No.19 Tahun 2011 dan ERA II berdasarkan Permentan No.11 Tahun 2015.

Pada ERA I (2011 – 2015), jumlah sertifikat ISPO yang terbit 127 perusahaan seluas 999.555 Ha dan produksi CPO 4.726.631 ton/tahun. Pada ERA II (2016 – 2018), jumlah sertifikat ISPO yang terbit 457 (terdiri 450 perusahaan, 4 KUD Plasma dan 3 Koperasi Swadaya), atau telah bertambah 330 sertifikat ISPO (260 persden), dengan luas areal 3.099.222 Ha atau bertambah luas 2.099.667 Ha (210 persen) dan produksi CPO 11.031.934 ton atau telah bertambah 6.305.303 ton (133 persen). (YR)

Baca Juga:  Pemerintah Diharapkan Menetapkan Standar dan Nomenklatur Biohidrokarbon