Jakarta, mediaperkebunan.id – Buku statistik perkebunan Ditjenbun tahun 2023 menunjukkan luas perkebunan sawit rakyat di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mencapai 6.279 ha terdiri dari Tanaman Belum Menghaslkan 6.111 ha sedang Tanaman Menghasilkan 618 ha, dikerjakan oleh 4.054 orang pekebun. Produksi CPO 1.052 ton sedang produktivitas 1,702 ton/ha. Hal ini menunjukkan kelapa sawit belum banyak diusahakan oleh masyarakat.
Kelapa sawit di Kapuas Hulu didominasi oleh perusahaan perkebunan yang jumlahnya mencapai 24 perusahaan dengan luas perizinan 2,197 juta ha dari luas wilayah 3,131 juta ha. Investasi bidang perkebunan kelapa sawit merupakan yang terbesar di Kabupaten Kapuas Hulu. Perusahaan perkebunan kelapa sawit selain mencari keuntungan juga harus berkomitmen mensejahterakan masyarakat. Saat ini beberapa konflik antara perusahaan dan masyarakat sudah mulai timbul.
Program pemerintah yang sudah masuk adalah sarana dan prasarana. Ada tiga koperasi mitra Sinar Mas mengajukan intensifikasi yaitu Koperasi Mitra Puyang Gana, Desa Semitau Hilir, mitra PT Paramata Internusa Pratama, luas 1.023,62 ha dengan 285 pekebun; Koperasi Mitra Bintang Moga, Desa Penai, Kecamatan Silat Hilir, mitra PT Persada Graha Mandiri, luas 1.061,38 ha dengan 328 pekebun; Koperasi Mitra Cipta Sejahtera, Desa Nanga Suhaid, Kecamatan Suhaid, mitra PT Kartika Prima Cipta. Sinar Mas akan mendampingi proses pengajuan sarpras ini.
Program intensikasi berupa bantuan pupuk dan pestisida. Kapuas Hulu yang merupakan daerah 3 T (Tertinggal, Terluar, Terdepan) berbatasan langsung dengan Malaysia, merupakan prioritas untuk mendapatkan bantuan sarpras yang dibiayai BPDP.
Dengan masih kecilnya perkebunan rakyat dan banyaknya perusahaan, dimana-mana masing-masing perusahaan wajib bermitra, maka peluang pekebun mitra dan masyarkat yang tidak bermitra untuk membuka kebun sendiri sangat terbuka. Apalagi kalau petani mitra sejahtera maka masyarakat akan membuka kebun sendiri.
Perkebunan rakyat yang akan berkembang harus berkualitas. Jangan sampai pengalaman Sumatera terulang yaitu sawit rakyat berkembang dengan benih ilegitim, budidaya asal-asalan sehingga produktivitasnya rendah.
Sehubungan dengan hal ini maka tanggal 31 Oktober mendatang di Hotel Grand Banana, Putussibau, Kapuas Hulu, POPSI (Perkumpulan Forum Petani Kelapa Sawit Jaya Indonesia) bekerjasama dengan Media Perkebunan akan mengadakan SosialIsasi Budiaya Sawit Berkualitas Tinggi dengan tema “Pengembangan Kelapa Sawit untuk Kesejahteraan Masyarakat di Daerah 3 T”.
Menurut Hendra J Purba, Sekjen POPSI dari acara ini diharapkan meningkatnya pemahaman petani sawit Kapuas Hulu mengenai pentingnya penggunaan benih unggul bersertifikat, praktik budidaya yang benar, dan legalitas lahan.
Selain itu, petani juga diharapkan dapat mengenali dan memahami pentingnya penggunaan bibit unggul bersertifikat untuk menjamin produktivitas kebun sawit rakyat di masa depan sehingga terciptanya petani sawit yang siap berdaya saing dan mampu mengelola perkebunan secara mandiri dengan standar mutu tinggi.
Kemudian, meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap manfaat pengembangan sawit dapat membuat isu-isu negatif dapat ditekan dan menunjukan hasil nyata bahwa sawit merupakan komoditi yang dapat meningkatkan kesejahteraan petan.
Melalui acara ini, informasi mengenai program pemerintah terkait sarana- prasarana, pengembangan sumber daya manusia (SDM), serta dukungan lain untuk petani sawit dapat tersosialisasikan dengan baik sehingga tercipta komunikasi dan sinergi yang lebih baik antara perusahaan perkebunan dengan petani rakyat, terutama dalam pengelolaan kebun, fasilitasi, dan kemitraan berkelanjutan, serta tumbuhnya semangat kebersamaan untuk mengembangkan sawit sebagai komoditas unggulan

