Medan, mediaperkebunan.id – Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan yang terkait dengan pengembangan bioenergi, termasuk bioetanol berbasis aren seperti yang telah dikemukakan oleh Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni, di Kabupaten Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), beberapa waktu yang lalu.
Kebijakan pemerintah tersebut mendapatkan dukungan penuh dari para petani aren yang tergabung dalam Komunitas Aren Indonesia (KAI) yang baru saja menuntaskan musyawarah nasional (Munas) I di Medan, belum lama ini.
“Oh, sudah pasti kita dukung (kebijakan pemerintah terkait aren – red),” ucap Ketua Umum KAI, Ilham Saputra, kepada para wartawan, termasuk mediaperkebunan.id, di Cafe Bambu Ungu, Jalan Marelan I, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Medan, Rabu (26/2/2025) sore.
Didampingi sejumlah pengurus KAI seperti M. Hendra, Jhon Pratama Tarigan, Arinal Sitepu, dan lainnya, Ilham Saputra mengungkapkan bahwa kebijakan yang disampaikan Menhut Raja Juli Antoni tersebut menunjukan kalau pemerintah melihat ada potensi besar yang bisa diberikan tanaman perkebunan aren bagi bangsa dan negara Indonesia.
Bahkan, sambung pendiri dan pemilik usaha “Sultan Aren” ini, nilai penting perkebunan aren juga sudah diketahui oleh pemerintah di tingkat daerah, termasuk oleh sejumlah kepala daerah (KDh) yang baru dilantik sesuai memenangkan pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024.
“Ada KDh tingkat kabupaten di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang menelepon saya agar di masa depan membangun kolaborasi perkebunan aren di daerah yang dia pimpin, dan tentu saja dengan melibatkan masyarakat atau petani di daerah tersebut,” ucap Ilham Saputra.
“Dan beliau yang menelepon saya, bukan saya yang menelepon beliau. Saya ditelepon malam hari. Ini menunjukan aren sudah mulai naik kelas dan memberikan kontribusi yang jelas bagi masyarakat,” tutur Ilham Saputra.
Sebelumnya lagi, tambah Ilham Saputra, ada anggota DPR-RI yang telah mengajak pihaknya untuk membagi-bagikan bibit aren kepada masyarakat di wilayah pantai timur Provinsi Sumut dengan tujuan memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat itu sendiri, plus menjaga kelestarian lingkungan.
Ilham Saputra mengungkapkan, perhatian yang diberikan pemerintah sekaligus menjadi tantangan bagi para petani aren, termasuk yang tergabung dalam KAI, untuk mengembangkan tanaman aren plus industri pengolahan dan pemasaran aren itu sendiri.
“Mengembangkan aren membutuhkan keseriusan, apalagi pasar di dalam dan luar negeri terus mengalami peningkatan. Produk dasar aren, yaitu gula merah, banyak diminati masyarakat dalam dan luar negeri,” ungkap Ilham Saputra.
“Nah, kalau pemerintah ingin mengembangkan aren untuk bioetanol, maka ini semakin menuntut keseriusan para pelaku usaha aren, plus dorongan dari pemerintah itu sendiri, untuk memenuhi kebutuhan akan gula merah, bioetanol, dan kebutuhan lainnya yang berbasis aren,” tegas Ilham Saputra selaku Ketua Umum KAI.