Persaingan dagang negara ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) telah dimulai. Pemerintah berharap pelaku bisnis jangan takut menghadapinya.
Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menghimbau kepada pelaku bisnis jangan takut terhadap MEA yang telah berlaku sejak akhir Desember 2015. Melalui perdagangan bebas ini pelaku bisnis harus yakin bisa bersaing dengan negara antar ASEAN.
“Jika saya dengar terutama di media sosial itu yang harus kita penuhi budaya-budaya etos kerja, budaya berpikir positive thinking, budaya optimisme yang harus kita bangun,” jelas Jokowi, saat memberikan kuliah umum saat Sidang Senat Terbuka Lustrum 8 di Universitas Sebelas Maret Solo.
Lebih lanjut, menurut Jokowi, meskipun sejumlah negara lain di ASEAN merasa khawatir menghadapi persaingan dalam MEA. Tapi Indonesia harus tetap optimis bisa menghadapi persaingan antar negara ASEAN. Sebab ada beberapa kepala negara yang justru merasa kahawatir akan diserbu tenaga kerja dari Indonesia.
“Artinya apa, negara-negara di sekitar kita takut dengan kita. Jadi saya harap kita jangan takut,” himbau Jokowi.
Sebab, Jokowi menjabarkan, dalam MEA persaingan tidak ganya dibidang perdagangan tapi juga dalam bidang tenaga kerja, jasa. Artinya persaingan dibidang Sumber Daya Manusia (SDM) juga terjadi, dan inilah yang ditakutkan negara lain.
Melihat hal ini maka sudah seharusnya pihak Univesrsitas atau Perguruan Tinggi meningkatkan kualitas anak didiknya agar bisa memenangkan persaingan. Diantaranya dengan meningkatkan riset-riset atau penelitian. ”Jadi jangan lupa juga harus memperkuat riset di bidang energi dan pangan untuk memperkuat inovasi dan meningkatkan daya saing,” pungkas Jokowi. Sumber : Antara