2024, 15 November
Share berita:

Jakarta, mediaperkebunan.id – Pada Januari sampai Oktober 2024 beberapa komoditas utama nilai ekspornya turun diantaranya lemak dan minyak hewan/nabati (HS-15) sebesar USD2,38 miliar. Tetapi penurunan ini dikompensasi oleh peningkatan nilai ekspor lainnya termasuk kakao dan olahnnya yang meningkat USD1,03 miliar. Plt Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan hal ini, Jumat , 15 November.

Nilai ekspor kakao dan olahannya (HS 18) selama Januari-Oktober 2024 sebesar USD2,01 miliar atau naik 104,58% jika dibanding periode yang sama tahun lalu. Januari sampai Oktober 2023 nilai ekspor kakao dan olahannya USD980 juta.

Nilai ekspor sampai Oktober 2024 ini merupakan rekor dibanding ekspor kakao selama setahun dalam lima tahun terakhir. Ekspor kakao dan olahnnya tahun 2019 USD1,2 miliar, 2020 1,24 miliar, 2021 USD1,21 miliar, 2022 USD1,26 miliar, 2023 USD1,2 miliar.

Penyebabnya adalah naiknya harga rata-rata kakao selama Januari-Oktober 2023 yaitu USD6,97/kg atau naik 112,58% dibanding dengan harga rata-rata tahun 2023 sebesar USD3,28/kg. Harga rata-rata kakao tahun 2019 USD2,34/kg, 2020 2,37/kg, 2021 USD2,43/kg, 2022 USD2.39/kg.

Volume ekspor kakao dan olahnnya selama Januari-Oktober 2024 mencapai 288,25 ribu ton atau naik 1,92% dibanding periode yang sama tahun 2023 sebesar 282,21 ribu ton. Volume ekspor kakao dan olahnnya tahun 2019 358,48 ribu ton, 2020 377,85 ribu ton, 2021 382,71 ribu ton, 2022 385,42 ribu ton.

Ekspor CPO dan turunnanya (HS 1511) pada bulan Oktober berkontribusi 10,25% terhadap ekspor nasional. Kenaikan ekspor bulan Oktober dibanding September adalah 70,9% sedang dibanding Oktober tahun 2023 25,35%. Nilai ekspor CPO dan turunannya Oktober 2023 USD 1,89 miliar, September 2024 USD 1,38 miliar dan Oktober 2024 USD 2,37 miliar. Volume ekspor CPO Oktober 2023 2,3 juta ton, September 2024 1,48 juta ton, Oktober 2024 2,33 juta ton. Harga CPO Oktober 2023 USD821,97/ton, September 2024 USD932,05/ton, Oktober 2024 USD1.015,75/ton.

Baca Juga:  POLA RUANG PERKEBUNAN KALBAR DIDESAIN ULANG

Peranan dan perkembangan ekspor nonmigas Indonesia menurut sektor untuk Oktober 2024 dibanding September 2024 , ekspor produk industri pengolahan naik 12,04 persen dari USD16,454 miliar jadi USD18,439 miliar yang disumbang oleh peningkatan ekspor minyak kelapa sawit. Ekspor produk pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 17,57 persen dari USD564,4 juta jadi USD663,6 juta disumbang oleh peningkatan ekspor kopi.

Selama Januari–Oktober 2024 ekspor produk pertanian, kehutanan, dan perikanan meningkat 23,78 persen dari USD3,637 miliar jadi USD4,547 miliar yang disebabkan oleh meningkatnya ekspor kopi.