Surabaya, Mediaperkebunan.id
Tuntutan terhadap keamanan pangan bukan sekedar bebas dari bahan berbahaya tetapi kriteria lain seperti label yang jelas dan akurat; informasi jelas (bahan baku/sumbernya); lebih sedikit penggunana bahan baku, prosesnya dan tidak ada tambahan bahan baku buatan; kandungan nutrisi minyak sawit. Purwiyatno Hariyadi, Guru Besar Departemen ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB University; Senior Scientist, South East Asian Food and Agriculture Science & Technology (SEAFAST) Center, IPB Universty; Certified Food Scientist , menyatakan hal ini pada Perisai 2023.
Isu keamanan pangan minyak sawit terkini adalah tahun 1990 trans FA, pestisida yang juga untuk soft oil; tahun 2000 an dioxin, PCB, FAH yang juga untuk minyak ikan, PKO, minyak kelapa; 2010 an 3 MCPD . glycidyl ester. Kasusnya glycidol dalam minyak sawit Indonesia 24 januari 2023 ditolak oleh Kroasia dan glycidol dalam RBD palm oil dari Indonesia mendapat peringatan dan perhatian serius dari Slovania. BDPKS sudah membiayai untuk penelitian Pengembangan Teknologi Mitigasi 3-MCPD dan GE dari RBDPO dan Kajian Tekno Ekonominya.
Sedang tahun 2020an perlu penelitian tentang mitigasi kontaminan baru dalam minyak sawit yaitu MOH (mineral oil hydrocarbon) terutama MOSH (mineral oil saturated hydrocarbon) dan MOAH (mineral oil aromatic hydrocarbon) dan Phalate. Ini merupakan tantangan baru dalam keamanan pangan.
MOH ini berasal dari kemasan, pelumas dan bahan sekitarnya yang masuk ke minyak sawit. Beberapa dapat terkumulasi dalam jaringan tubuh, beberapa lagi berpotensi kanker. EU sudah merekomendasikan untuk melakukan monitoring pada pangan dan pakan.
Minyak sawit sebagai bahan/ingridien pangan harus memenuhi persyaratan dan mutu (gizi) pangan untuk memastikan proses dan bahan yang digunakan tidak menimbulkan masalah keamanan pangan produk minyak sawit.
Potensial isu baru terkait minyak sawit adalah kontaminasi mikotoksin seperti aflatoksin, ochratoksin, fumonins dan zearalenone. Tahun 2013 dari survei ada temuan aflatoksin pada bungkil kernel dan kopra. Salmonela juga harus jadi perhatian, keberadaanya pernah pada bungkil kernel untuk pakan. Indonesia harus menerapkan good practises untuk mencegah dan mengurangi kontaminasi mikroba dan mikotoksin pada produk minyak sawit.
Isu kesehatan terkait komposisi minyak sawit adalah komposisi asam lemaknya unik dan sekaligus juga mempunyai tantangan karena kandungan lemak jenuhnya, dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan obesitas. Namun minyak sawit mengandung aneka komponen mikro yang menguntungkan pada kadar kolesterol darah, peradangan dan stres oksidatif. Perlu penelitian dampak kesehatan minyak sawit termasuk mengeksplor peluang minyak sawit untuk meningkatkan nilai gizi.
Komponen mikro yang menguntungkan adalah tokoferol, tokotrienol dan karotenoid sebagai ingridient fungsional bersifat antioksidan dan anti inflamasi dan berpotensi memberikan perlindungan terhadap penyakit kronis. Perlu penelitian mengeksplor peluang minyak sawit, meningkatkan manfaat fungsionalnya dengan mengoptimalkan metode pengolahan.