2022, 2 Agustus
Share berita:

YOGYAKARTA, Mediaperkebunan.id

INSTIPER Yogyakarta menjadi tuan rumah dalam acara Sustainable Agricultural Landscape in Southeast Asia Meeting (SALSA) Meeting yang diinisiasi oleh CIRAD – France Agricultural Research for Development pada 27-30 Juli 2022. Meeting yang diselenggarakan di VIP Room Meeting kampus INSTIPER Yogyakarta diikuti oleh delegasi dari CIRAD, Universitas Putra Malaysia (UPM), University of Philippines at Los Banos (UPLB) Filipina, dan INSTIPER Yogyakarta sebagai perwakilan dari negara Indonesia.

Terpilihnya INSTIPER Yogyakarta sebagai tuan rumah rumah dalam meeting kali ini tentunya bukan tanpa alasan. Profil yang dimiliki INSTIPER ini sesuai dengan topik riset prioritas yang dimiliki CIRAD. INSTIPER Yogyakarta terpercaya sebagai perguruan tinggi yang memiliki fokus kompetensi di bidang perkebunan dan perhutanan dan memiliki kerjasama dengan sangat baik dengan berbagai mitra kerjanya. Kurikulum pendidikan yang telah disesuaikan dengan dunia usaha dan dunia industri merupakan keunggulan yang dimiliki oleh INSTIPER Yogyakarta. Dan tentunya pemahaman tentang konservasi lingkungan dan pembangunan berkelanjutan berbasis SDG’s telah dimasukkan dalam mata kuliah yang dipelajari oleh mahasiswa.

Dalam meeting tersebut, pihak CIRAD diwakili oleh Dr. Jean Marc Roda (CIRAD Regional Director for Southeast Asia Island). Sebagai pusat riset dari Perancis, CIRAD bekerjasama dengan negara-negara berkembang di dunia untuk meghadapai dan menyelesaikan masalah di bidang pertanian dan fokus pada pembangunan berkelanjutan. Kunjungan Dr. Jean Marc Roda kali ini bukanlah kunjungan pertamanya di INSTIPER karena beberapa bulan sebelumnya telah berkunjung ke kampus untuk menjajaki kerjasama lebih lanjut dengan INSTIPER Yogyakarta. Selain kunjungan secara langsung, INSTIPER Yogyakarta juga telah melakukan beberapa kali webinar meeting bersama CIRAD yang mengangkat tema tentang pengelolaan ekosistem dalam skala landskap seperti yang dilakukan pada 4 September 2021 dan 18 April 2022 yang lalu.

Baca Juga:  KEMENKO PEREKONOMIAN TETAPKAN SMK PPN TANJUNGSARI SEBAGAI SMK KOPI

Meeting kali ini merupakan meeting awal SALSA. Pada meeting kali ini delegasi dari UPM diwakili oleh Prof. TS. Dr. Khalina Abdan (Director INTROP UPM), Dr. Syeed Saifulazry Osman Al Edrus (Senior research Officer INTROP UPM), dan Dr. Norfayanti Kamaruddin (BIOREM INTROP UPM). Sedangkan untuk delegasi dari UPLB Filipina diwakili oleh Dr. Nathaniel C. Bantayan (Vice Chancellor for Research) dan Dr. Rico Ancog (Dean, SESAM UPLB). Delegasi dari INSTIPER Yogyakakarta diwakili oleh Dr. Ir. Harsawardana, M.Eng. (Rektor INSTIPER), Dr. Ir. Purwadi, MS. (Direktur Pusat Studi Kelapa Sawit INSTIPER),Ir. Sugeng Wahyudiono, MP. (Dekan Fakultas Kehutanan INSTIPER), Dr. Ir. Agus Setyarso (Dosen Fakultas Kehutanan INSTIPER), dan beberapa dosen lainnya.

Dr. Jean Marc Roda menjelaskan, “CIRAD memiliki 6 topik riset prioritas yaitu: biodiversitas sebagai pengungkit pembangunan dan ketahanan, mendukung transisi ke sistem pangan yang lebih berkelanjutan dan inklusif, pendekatan berbasis wilayah untuk memanfaatkan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif, rekayasa transisi agroekologis, pendekatan kesehatan hewan, tumbuhan, dan ekosistem yang terintegrasi, dalam kaitannya dengan kesehatan masyarakat, dan membantu sistem pertanian di Asia Tenggara untuk beradaptasi dengan perubahan iklim”.

Dr. Jean Marc Roda juga memaparkan ide dan kerangka pemikiran tentang Sustainable Agricultural Landscape in Southeast Asia Meeting (SALSA). SALSA bertujuan untuk menyatukan dan memobilisasi ketrampilan ilmiah dan pelatihan tentang keberlanjutan dari sektor tanaman tahunan secara regional. SALSA juga akan mempromosikan dan melakukan integrasi secara nyata multi disiplin ilmu yang melibatkan banyak stakeholder dalam proyek-proyek penelitian, pelatihan, dan pengembangan. Keanggotan SALSA nantinya akan diikuti oleh instansi pemerintah, perusahaan swasta, dan institusi pendidikan.

Dr. Ir. Harsawardana, M.Eng., Rektor INSTIPER menjelaskan “Kebanggan tersendiri bagi INSTIPER telibat secara langsung dalam kegiatan persiapan konferensi SALSA sebagai salah satu forum internasional. INSTIPER sangat terbuka untuk dapat bekerjasama dengan berbagai mitra kerja nasional maupun internasional. Kerjasama dengan CIRAD sebagai lembaga riset internasional sudah mulai diinisiasi sejak tahun 2021 dan tetap berlangsung hingga kini”.

Baca Juga:  Wapres RI Apresiasi Program Santripreneur Berbasis UKMK Sawit

Selain meeting, pada hari kedua para delegasi SALSA juga akan mengunjungi berbagai landskap di wilayah Yogyakarta seperti mengunjungi eco-tourism agrofestri di Hutan Pinus Pengger, Gubug Rubuh Kecamatan Playen untuk melihat kebun jagung masyarakat, selanjutnya akan mengunjungi taman Madubronto sebagai edu-tourism berbasis perkebunan kayuputih, dan akan mengunjungi Goa Pindul sebagai salah satu obyek wisata rafting sungai bawah tanah.

Kunjungan ke obyek-obyek wisata berbasis landskap di Kabupaten Bantul dan Gunung Kidul tersebut menjadi salah satu topik yang akan diangkat pada konferensi SALSA berikutnya. Penataan dan pemanfaatan landskap secara berkelanjutan dapat menggerakkan ekonomi masyarakat sekitarnya.