Jakarta, mediaperkebunan.id – Pemerintah menargetkan swasembada gula pada tahun 2025 dengan rencana produksi sebesar 2,8 juta ton. Target ini tidak hanya melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tetapi juga perusahaan-perusahaan swasta yang turut berpartisipasi dalam produksi.
Direktur Tanaman Semusim dan Tahunan, Kementerian Pertanian (Kementan), Ir. Baginda Siagian, M.Si mengungkapkan bahwa Kementan menekankan pentingnya ketertiban dalam musim giling untuk mencapai target tersebut . Jadwal giling pada tahun ini telah disepakati pada Mei 2025. Jadwal ini harus dipatuhi oleh seluruh pihak, baik BUMN maupun swasta.
Penggilingan sebelum jadwal yang ditentukan hanya diperbolehkan jika bahan baku tebu benar-benar matang. Langkah ini diambil untuk menjaga kualitas gula yang dihasilkan serta memastikan kelancaran produksi.
“Kami akan melakukan pengecekan di lapangan untuk memastikan tidak ada yang melanggar kesepakatan. Jika ada pihak yang menggiling lebih awal, harus ada alasan yang jelas dan dapat dibuktikan,” ujar Baginda.
Sejauh ini, Kementan telah beberapa kali melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan guna memastikan produksi berjalan sesuai rencana. Perencanaan yang matang telah disusun termasuk pembagian jadwal giling bagi masing-masing pabrik gula. Jika target 2,8 juta ton dapat tercapai, ini akan menjadi produksi gula tertinggi yang pernah dicapai Indonesia dalam 79-80 tahun terakhir.
“Kita sudah beberapa kali berkoordinasi dengan mereka supaya kita dalam satu tujuan sehingga 2,8 juta ton bisa tercapai. Hitungannya sudah ada sehingga mereka sudah punya perencanaan untuk mencapai 2,8 juta ton itu.Kalau itu sudah bisa tercapai saya pikir akan menjadi produksi tertinggi yang pernah dicapai oleh Indonesia sekitar 79 – 80 tahun terakhir,” terangnya.
Selain produksi, pemerintah juga telah menyiapkan rencana investasi jangka panjang untuk pengembangan lahan tebu serta pembangunan pabrik gula baru. Dengan strategi dari hulu hingga hilir, diharapkan Indonesia tidak hanya mencapai swasembada gula tetapi juga mampu kembali mengekspor gula dalam satu hingga dua tahun ke depan.
Untuk memastikan kelancaran pelaksanaan, pemerintah akan membentuk tim khusus yang akan mulai bekerja pada awal bulan depan. Tim ini bertugas mengawasi persiapan sebelum musim giling perdana dan memastikan seluruh proses berjalan sesuai rencana.
Meskipun optimis dengan target swasembada gula 2025, pemerintah tetap menyiapkan opsi impor jika terjadi kekurangan produksi. Namun dengan perhitungan yang telah dilakukan, Kementan yakin bahwa target 2,8 juta ton dapat tercapai.
“Nanti kita lihat kendala dan permasalahan yang muncul selama musim giling 2025. Tapi dengan perencanaan yang sudah ada, kita optimis bisa mencapai swasembada,” tambahnya.
Pemerintah berkomitmen untuk terus mengawal produksi gula nasional agar berjalan sesuai target dan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri tanpa harus bergantung pada impor di masa mendatang.