2019, 21 Januari
Share berita:

JAKARTA, Perkebunannews.com – Indonesia dan Pakistan memperkuat kerjasama perdagangan sawit melalui Pakistan Edible Oil Conference (PEOC) di Karachi (19/1). Dubes RI Islamabad Iwan Suyudhie Amri, bersama Konsulat Jenderal RI Karachi Totok Prianamto dan Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono menyelenggarakan working Lunch dengan jajaran pengurus Pakistan Vanaspati Manufacture Association (PVMA) dan Pakistan Edible Oil Refiners Association (PEORA).

Pertemuan yang mengawali pelaksanaan PEOC ini untuk membahas penguatan kerjasama dalam rangka Indonesa-Pakistan Palm Oil Joint Committee (IP JPOC). Forum komunikasi eksportir importir ini dibentuk Maret 2017 di Karachi atas inisiatif Indonesia. Pertemuan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan perdagangan sawit antara dua negara, juga, suatu

Dubes RI menekankan pentingnya terus menjaga komunikasi antar kedua pelaku bisnis sawit untuk membahas berbagai masalah yang muncul dalam dinamika perdagangan sawit. Isu kesehatan yang mencuat di Pakistan sejak dua tahun terakhir karena langkah kebijakan Punjab Food Authority (PFA) terkait pelarangan Vanaspati Ghee adalah persoalan yg menjadi tantangan bersama.

Dubes RI juga menegaskan bahwa pemberian bebas tarif bagi 20 tambahan produk Pakistan, merupakan upaya strategis Pemerintah Indonesia meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara secara lebih berkesinambungan. “Upaya ini sangat diapresiasi oleh berbagai kalangan di Pakistan,” ujar Dubes Iwan.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, disepakati pula agar GAPKI dan PVMA bersama sama Pemerintah Indonesia melakukan komunikasi kepada Pemerintah Pakistan terkait adanya kemungkinan TBT (technical barrirer to trade) terhadap minyak sawit Indonesia. “Kami akan dorong agar langkah ini dapat berhasil,” ucap Dubes Iwan.

Dalam kesempatan working lunch tersebut juga disepakati langkah bersama antara GAPKI dan PVMA untuk merumuskan langkah-langkah kedepan mengamankan pangsa pasar sawit Indonesia di Pakistan, antara lain mempromosikan image kelapa sawit yang ramah kesehatan dan lebih efisien dibanding minyak sayur lainnya. (YR)

Baca Juga:  Gerakan Perlindungan Perkebunan Lewat Solid