JAKARTA, Mediaperkebunan.id –Dengan potensi sumber daya alam yang ada, Indonesia berpotensi menjadi produsen kopi terbanyak serta terbaik kualitasnya di penjuru dunia. Karena itu kopi Indonesia mampu mengalahkan kopi dari negara-negara lain.
“Kita harus pede bahwa kopi kita itu adalah kopi terbaik di dunia. Dan kita harus menjadi produsen kopi terbanyak dan terbaik yang berkualitas tinggi di dunia. Mari kita sama-sama rakit ini. Ini yang jadi cita-cita saya,” ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kementan menargetkan, pada tahun Anggaran 2022 ini sebanyak 10 juta benih kopi akan dibagikan ke petani di seluruh dunia Indonesia. Target lain yang akan dicapai adalah manajemen hulu hingga hilirnya agar terkelola dengan baik.
“Saya akan membuatkan kurang lebih 10 juta (benih) kopi tahun ini. Kita perbaiki hulunya dan kita perbaiki tata kelolanya, manajemen pembinaannya dan processing nya serta packagingnya tidak boleh kalah. Nantinya, marketplace nya harus dapat kita tata dengan baik,” jelas Syahrul.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perkebunan, Kementan, Ali Jamil mengatakan, salah satu konsentrasi di bidang pertanian adalah komoditas kopi. Kementerian Pertanian (Kementan) akan mendukung penuh agar pengembangan kopi akan menjadi lebih baik, berkualitas, dan memiliki jangkauan yang mendunia.
Luas areal kopi sebesar 1.242.748 hektar (Ha) dengan produksi mencapai 753.941 ton dan produktivitas 806 Kg/Ha. “Kalau saja produktivitas kopi dapat ditingkatkan 1 ton per hektar saja, produksi kopi akan siginifikan sekali,” ujar Ali Jamil.
Komodoitas kopi mampu memberi input bagi industri kopi yang menghasilkan devisa bagi negara ketiga sub sektor perkebunan dengan ekspor 2020 sebanyak 379.354 ton senilai USD 821.937 ribu. Perkebunan kopi 98% didominasi perkebunan rakyat dengan petani 1,856 juta kepala keluarga (KK). (YR)