New Delhi, mediaperkebunan.id – Dewan Negara-negara Produsen Minyak Sawit atau Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) menyelenggarakan webinar dengan tema, ‘Meningkatkan pangsa pasar minyak sawit berkelanjutan di India’ yang membahas keadaan rantai permintaan-pasok minyak sawit di India‘. Webinar juga berupaya mencari cara memperluas pangsa pasar minyak sawit berkelanjutan di negara yang merupakan salah satu konsumen dan salah satu importir minyak sawit terbesar di dunia.
Pakar industri sawit Tan Sri Datuk Dr. Yusof Basiron, Direktur Eksekutif, CPOPC bersama dengan Dr. Suresh Motwani, General Manager, Edible Oil, Solidaridad; Bhavna Shah, Country Head, Malaysian Palm Oil Council (MPOC) India, Bangladesh, Nepal and Sri Lanka; dan Dr. M. Fadhil Hasan, Ketua Bidang Luar Negeri, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) membahas isu-isu utama di industri, tantangan, dan rekomendasi pasar India untuk membangun rantai pasok minyak sawit berkelanjutan yang transparan dan konsisten dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen India yang terus meningkat.
Direktur Eksekutif CPOPC Tan Sri Datuk Dr. Yusof Basiron menyampaikan, “Melalui usaha bersama negara-negara produsen utama, Indonesia dan Malaysia, pemberlakuan skema ketat seperti Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Malaysian Sustainable Palm Oil (MSPO) untuk memastikan terpenuhinya keberlanjutan dalam industri sawit. Sementara tanaman minyak nabati lainnya masih terus belum memenuhi komitmen tersebut, minyak sawit sudah berkontribusi setidaknya pada 11 dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Sudah waktunya bagi industri minyak nabati lainnya untuk menerapkan kerangka kerja keberlanjutan seperti ini sebagai praktik terbaik.”
Dr. Suresh Motwani dari Solidaridad memberikan rekomendasi mengenai penguatan pangsa pasar minyak sawit berkelanjutan, “Kesadaran yang lebih besar akan pentingnya manfaat minyak sawit berkelanjutan di kalangan konsumen bersama dengan intervensi pemerintah baik dari negara produsen maupun konsumen merupakan kunci dalam peran peningkatan minyak sawit berkelanjutan.”
Menyoroti jalan ke depan bagi India untuk tumbuh dalam hal keberlanjutan, Dr. Suresh mengatakan, “India adalah negara pertama yang mengakui ISPO dan MSPO dan menjadi negara yang memiliki skema sertifikasinya sendiri. Bersama dengan Solvent Extractor’s Association of India (SEA), India Palm Oil Sustainability (IPOS) sudah membuat India memenuhi standar keberlanjutan global. Sebagai negara konsumen terbesar, India harus menciptakan sendiri Standar Keberlanjutan dengan mengambil inspirasi utama dari pedoman ISPO dan MSPO.”
Menekankan keuntungan minyak sawit berkelanjutan, Bhavna Shah dari MPOC mengatakan, “Mengingat adanya keprihatinan akan perubahan iklim global, minyak sawit berkelanjutan adalah satu-satunya solusi, dan mengingat desakan waktu, India memiliki peran penting dalam mendorong praktik berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan merupakan strategi dan India perlu membuat model sendiri sebagai jawaban dari tantangan ini. Pengembangan analisa mata rantai berkelanjutan dapat membawa solusi yang menguntungkan bagi petani kecil.” (yin)