JAKARTA, Perkebunannews.com – Presiden Joko Widodo resmikan implementasi program biodiesel 30 persen (B30). Negara bisa menghemat devisa hingga Rp 63 triliun. Hal ini juga membuat Indonesia tidak lagi tergantung pada energi fosil.
Presiden Jokowi mengatakan, program B30 ini bisa dipercepat akhir 2019 sudah dimulai. Karena percobaan sudah dimulai sejak November kemarin. “Sehingga hari ini kita sampaikan bahwa B30 telah kita luncurkan dan ini bisa menghemat, yang saya paling senang ini bisa menghemat devisa Rp63 triliun,” katanya saat peresmian “Program Implementasi Biodiesel 30 persen” di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta, Senin (23/12).
Menurut Jokowi, percepatan implementasi B30 hingga B100 harus dilakukan untuk mencari sumber-sumber energi baru terbarukan. Pengembangan energi terbarukan diakuinya membuktikan komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi gas dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Jokowi menyatakan, Indonesia adalah negara penghasil kelapa sawit terbesar sehingga potensi tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengganti bahan bakar solar dengan sumber bahan bakar nabati.
Setelah penerpan B30, program biodisel 40 persen (B40) bisa dilaksanakan mulai tahun depan dan B50 pada 2021. “Program B30 nantinya, setelah masuk ke B40, B50, dan nanti ke B100 akan tidak mudah kita untuk ditekan-tekan lagi oleh negara manapun. Terutama melalui kampanye negatif yang dilakukan beberapa negara terhadap ekspor CPO kita karena kita memiliki pasar dalam negeri yang sangat besar,” ungkap Jokowi. (YR)