2023, 21 April
Share berita:

Jakarta, Mediaperkebunan.id

Tahun 2021/2022 produksi kopi dunia menurun 1,4% menjadi 168,5 juta karung (1 karung = 60 kg) disebabkan oleh siklus penurunan produksi tiap 2 tahun sekali dan cuaca yang tidak mendukung pertumbuhan kopi di negara-negara produsen. Demikian laporan dan outlook kopi dari ICO (international Coffee Organization) April 2023.

Tahun 2022/2023 diharapkan bangkit sehingga produksi naik 1,7% menjadi 171,3 juta karung. Meningkatkan harga pupuk dunia dan cuaca yang tidak mendukung diperkirakan akan membuat peningkatan produksi setiap 2 tahun di Brasil tidak terlalu berdampak signifikan pada produksi dunia sehingga pertumbuhan produksi masih rendah.

Sedang konsumsi kopi dunia tahun 2021/2022 meningkat 4,2% menjadi 175,6 juta karung, sedang tahun 2020/2021 meningkat 0,6%.  Konsumen seperti kalap  mengkomsumsi kopi setelah 2-3 tahun terkena  pembatasan akibat Covid-19. Hal ini menjadi penyebab permintaan meningkat tajam 6% pada tahun 2021 sehingga tahun 2021/2022 ikut meningkat.

Menurunnya pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2022 dan 2023 bersamaan dengan naiknya biaya hidup secara tajam membuat pertumbuhan konsumsi menurun. Konsumsi tetap tumbuh tetapi hanya 1,7 % menjadi 178,5 juta karung.

Tahun 2017, 2019,2020 produksi lebih besar dari konsumsi sehingga produksi surplus 1.932.000 karang tahun 2017,797.000 karung tahun 2019, 2.307.000 juta karung tahun 2020 ketika Covid sedang puncak-puncaknya di dunia. Sedang 2018,2021, 2022 produksi lebih kecil dari komsumsi sehingga defisit 989.000 karung tahun 2018, 7.120.000 karung tahun 2020, 7.266.000 karung tahun 2022.

Secara terpisah, Dirjen Perkebunan , Andi Nur Alam Syah menyakan dari aspek agribisnis, kopi cukup prospektif. Penyebabnya adalah konsumsi dunia yang cenderung meningkat signifikan di negara konsumen baru yaitu Rusia, negara-negara Eropa Timur, China, Korea Selatan, Hongkong dan Australia. Konsumsi kopi masyarakat Indonesia sebagai salah satu negara produsen kopi juga pertumbuhannya lebih besar dibanding negara produsen lainnya.

Komoditas  kopi menjadi komoditas perkebunan yang paling hit   bagi semua kalangan.  Saat ini luas areal kopi 1,27 juta ha produksi 786.191 ton, menempatkan Indonesia  sebagai produsen keempat di dunia. Komoditas kopi merupakan komoditas sosial  karena 98% merupakan perkebunan rakyat yang dikelola  1,85 juta KK.

Kopi merupakan  komoditas perkebunan yang memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesa sebagai penghasil devisa negara, sumber pendapatan petani, peciptaaan lapangan kerja mendorong agribisnis dan agroindustri serta pengemabnagn wilayah dan berperan dalam pelestarian.

Indonesia masih dapat meningkatkan produksi dan mutu kopi dengan faktor pendukung lahan yang sesuai untuk kopi masih tersedia luas; minat pekebun yang cukup tinggi; tersedia bahan tanaman unggul; tersedianya paket teknologi; tersedianya sdm peneliti yang berkualitas; dukungan pemerintah pusat dan daerah yang cukup tinggi; pasar yang besar baik domestik maupun ekspor.