2019, 10 November
Share berita:

Jakarta, perkebunannews.com – Minamas Plantation melalui pusat penelitiannya Minamas Research Centre (MRC) luncurkan benih unggul iCalix dan siap mewarnai industri benih di Indonesia pada awal tahun 2020.

“Memang saat ini baru digunakan untuk internal, dan Mei 2020 siap dikomersialkan,” kata Head MRC,Dr. Shahrakbah Yacob.

Atas dasar itulah, Shahrakbah berterimakasih kepada pemerintah khususnya Kementerian Pertanian atas dukungan dan kepercayaannya sehingga dapat menjadi salah satu pelaku bisnis benih kelapa sawit unggul di Indonesia.

Meskipun saat ini sudah terdapat lebih dari 10 produsen benih kelapa sawit, namun pihaknya optimis bisa ikut dalam berkompetisi dalam industri benih. “Bahkan dalam ilmu agronomi dianjurkan dalam satu hamparan kelapa sawit dianjurakan untuk memakai 2 jenis varietas yang berbeda,” ucap Shahrakbah.
Meski begitu, menurut Shahrakbah, saat ini baru memproduksi 1,5 juta kecambah. Namun kapasitas bisa mencapai 3 juta kecambah. Tapi saat ini pembelian hanya dapat dilakukan di kantor MRC – Riau dengan harga kisaran Rp. 10.000 per kecambah.

“Namun, khusus untuk petani harga bisa dibicarakan atau di negoisasi. Kita ingin agar petani mempunyai kebun yang berproduktivitas tinggi dengan kadar rendemen yang juga tinggi,” harap Shahrakbah.

Seperti diketahui, menurut catatan Burhanuddin, iCalix mempunyai 15 keunggulan. Pertama, umur mulai berbuah di usia 24 bulan. Kedua, umur mulai dipanen usia 30 – 36 bulan. Ketiga, rata-rata jumlah tandan 18. Keempat, rata-rata bobot tandan 12 kilogram. Kelima, rata-rata produksi TBS mencapai 227,3 kilogram per pohon per tahun. Keenam, rata-rata produktivitas TBS bisa mencapai 30,9 ton per hektar per tahun.

Ketujuh, berat buah (fruit weight) bisa mencapai 9,3 gram. Kedelapan mesokarp per buah (M/F) sebesar 81,33 persen

Baca Juga:  Diskusi Jelang TPOMI 2024: Teknologi Terbaru Pada Industri Sawit

Kesembilan, ekstraksi crude palm oil atau CPO (lab) sebesar 30,9 persen. Kesepuluh, ekstraksi CPO (industri) sebesar 26,4 persen.. Kesebelas, potensi produksi CPO mencapai antara 8,2 – 8,5 ton CPO per hektar per tahun. Kedua belas, potensi produksi PKO mencapai antara 0,4 – 0,8 ton pe hektar per tahun. Ketiga belas, potensi total produksi bisa mencapai 9,3 ton per hektar per tahun. Keempat belas, kecepatan pertumbuhan hanya 55,86 cm per tahun. Terakhir, panjang pelepah (108 BST) hanya 568 cm.

“Sehingga dengan kelima belas unggulan tersebut maka pekebun akan mendapatkan keuntungan yang berlipat karena bukan hanya produktivitasnya yang tinggi tapi juga kadar rendemennya,” terang Burhanuddin.

Disisi lain, Burhanuddin berharap, dengan adanya iCalix ini maka tercipta terobosan-terobosan yang sejalan dalam mendukung program peremajaan sawit dan intensifikasi lahansawit nasional yang berkelanjutan. “Kedepannya, iCalix juga akan dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan petani plasma Minamas Plantation yang memasuki masa replanting,” pungkas Burhanuddin. YIN