2018, 14 Agustus
Share berita:

Untuk meringankan beban korban bencana Gempa Bumi di Lombok, NTB, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menyerahkan bantuan berupa uang tunai serta tenaga medis dan obat-obatan kepada BPPD Kabupaten Lombok Utara.

Bantuan diserahkan oleh Direktur SDM & Umum Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Seger Budiarjo didampingi Dirkom PTPN X Slamet Djumantoro, Dirut RS BUMN PT NMU, PT NSM, PT RNM kepada Ketua BPPD Kabupaten Lombok Utara M. Iwan Maret Asmara bertempat di Posko BUMN Hadir Untuk Negeri di Lombok, Jumat (10/8).

Selain bantuan uang tunai, Holding Perkebunan Nusantara juga memberikan bantuan berupa obat-obatan, terpal, selimut, keperluan bayi, susu senilai Rp 600 juta. Secara simbolis bantuan tersebut diterima oleh Zainal Idrus selaku Kepala Inspektorat Kab. Lombok Utara.

“Posko penanganan bencana dan bantuan yang diberikan merupakan komitmen dan wujud nyata Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) sebagai BUMN untuk membantu rakyat, khususnya masyarakat Lombok yang sedang tertimpa musibah,” kata Direktur SDM & Umum Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Seger Budiarjo melalui keterangan resminya di Jakarta, Jumat (10/8).

Pada kesempatan tersebut, Perseroan juga telah mengirimkan tenaga medis dan penunjang medis ke daerah bencana sebanyak 17 orang dilengkapi dengan obat-obatan dan 2 unit ambulance.

“Kami berharap berbagai upaya yang kami lakukan ini dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat Lombok yang menjadi korban,” tambah Seger.

Sebagai informasi, sebanyak 259 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7,0 SR di NTB dan sekitarnya. Jumlah itu menurut data terakhir yang dicatat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) H+4 gempa.

Data sementara Pusat Data Informasi dan Humas BNPB merinci 259 korban tewas terdiri dari di Kabupaten Lombok Utara 212 orang, Lombok Barat 26 orang, Lombok Timur 11, Kota Mataram 6, Lombok Tengah 2 orang dan Kota Denpasar 2 orang.

Baca Juga:  Wow, Produksi Sawit 2016 Diprediksi Melorot

Untuk korban luka berat berjumlah 1.033 orang dan masih dirawat inap di rumah sakit dan puskesmas. Pengungsi sebanyak 270.168 orang yang tersebar di banyak tempat.

Kerusakan fisik meliputi 67.857 unit rumah rusak, 468 sekolah rusak, 6 jembatan rusak, 3 rumah sakit rusak, 10 puskesmas rusak, 15 masjid rusak, 50 unit mushola rusak, dan 20 unit perkantoran rusak.