2021, 19 April
Share berita:

Maputo, mediaperkebunan.id – Indonesia sebagai negara tropis mempunyai keanekaragaman hayati, salah satu diantaranya yaitu minyak atsiri (essential oil) yang sangat beragam jenisnya. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil minyak atsiri terbesar di dunia. Kondisi alam dan geografis Indonesia mendukung berbagai tanaman penghasil minyak atsiri untuk tumbuh. Setelah melalui proses produksi seperti penyulingan, minyak atsiri ini kemudian banyak diekspor menjadi komoditas ke berbagai negara.

Lalu, apakah minyak atsiri itu? Minyak atsiri (essential oil) merupakan kelompok minyak nabati berwujud cairan yang mudah menguap (volatile) dan memberikan aroma yang khas. Minyak ini dapat ditemukan di kulit, buah, bunga, daun, getah, rimpang, akar, biji atau bahkan pada kayu tanaman.

Minyak atsiri (essential oil) memiliki banyak sekali kegunaan seperti bahan untuk industri farmasi, makanan, perawatan kecantikan dan terutama parfum. Dalam industri makanan, minyak atsiri digunakan untuk penyedap rasa maupun pewangi. Pada industri kosmetik dan parfum digunakan sebagai bahan pewangi pembuatan sabun, pasta gigi, shampoo, lotion dan minyak wangi. Sedangkan pada industri farmasi digunakan untuk obat anti nyeri, infeksi dan pembunuh bakteri.

Selain pasar lokal, permintaan minyak atsiri Indonesia memang lebih banyak dari luar negeri. Sejumlah negara sebagai tujuan ekspor utama minyak atsiri ini seperti ke Amerika Serikat, Eropa, Australia, negara ASEAN hingga Afrika.

Melihat potensi besar akan produk turunan dari minyak atsiri terutama pada tingkat global, maka untuk dapat meningkat nilai tambah dari minyak atsiri diperlukan inovasi. Pemerintah bersama dengan pihak terkait perlu menerapkan kebijakan seperti pendampingan terhadap petani, penerapan teknologi terkini yang dapat mendukung produksi minyak atsiri yang berkualitas tinggi, serta visi bersama untuk mencapai mutu produk yang sesuai dengan permintaan pasar. Semuanya menjadi dapat memungkinkan jika terdapat kemauan dari semua pihak. Sumber: Kementerian Luar Negeri/YIN

Baca Juga:  DITENGAH PANDEMI, EKSPOR KOPI KERINCI MASIH BERTAHAN 80 TON