Lubuk Linggau, Mediaperkebunan.id
Penangkar benih karet minta pemerintah memperhatikan harga karet. “Kalau harga karet tinggi maka petani semangat menanam karet sehingga permintaan bibit karet tinggi. Akhir-akhir ini harga karet kembali naik dan banyak petani memperluas karet dan membeli benih siap salur dari kami,” kata Suparno, pemilik CV Mutiara Bonggol, penangkar benih karet, kopi dan lada di Desa Ae Temam, Kecamatan LubukLlinggau Selatan Kotamadya Lubuklnggau, Sumatera Selatan.
Saat ini CV Mutiara Bonggol sedang menyiapkan pembibitan untuk peremajaan karet 50 ha di Kabupaten Musi Rawas dengan anggaran Ditjen Perkebunan. Perusahaan ini salah satu yang ditunjuk menjadi pemasok benih siap salur , selain itu ada perusahaan lain. Di Kotamadya Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas sendiri total ada 6 perusanaan penangkar karet. Peremajaan karet pada awalnya mencapai 100 ha tetapi dengan refocusing tinggal 50 ha.
“Sebenarnya kita sudah siapkan bibit tetapi anggaran malah berkurang. Saat ini benih karet siap salur mencapai 200.000 batang sedang untuk pengembangan 50 ha hanya perlu benih 25.000 batang-27.000 batang. Sisanya akan disalurkan ke daerah lain. Kepulauan Meranti, Sumbar dan Bengkulu sudah menghubungi kami,” katanya.
CV Mutiara Bonggol sendiri sudah beroperasi sejak tahun 1990an dirintis oleh almarhum Gepeng. Entres karet berasal dari Balai Penelitian Sembawa. Selama ini selain memenuhi kebutuhan benih untuk program pengembangan karet di Lubuklinggau dan Musi Rawas, juga untuk Riau, Sumut, Jambi dan perusahaan swasta di Kalimantan.
Lubuklinggau dan Musi Rawas sendiri merupakan daerah karet. Dulu berupa hutan karet bukan kebun karet. Karet berasal dari seedling dan dicampur dengan tanaman lain seperti durian, kopi dan lain-lain. Produksinya hanya 7 kg/ha setiap panen. Ketika harga turun dalam 10 tahun terakhir banyak yang mengkonversi menjadi kebun sawit.
Sekarang sudah banyak petani karet yang menggunakan benih karet bersertifikat dan mengikuti SOP penanaman dan budidaya karet. Produksinya 20-35 kg/ha setiap sadap. Sekarang harga karet mulai naik dan petani seperti ini kembali bersemangat untuk memperluas karetnya. Petani juga sudah mengerti karet yang bermutu seperti apa sehingga memproduksi bokar dengan kadar karet kering optimal.
Rumus harga karet yang ideal bagi petani adalah harga 1 kg karet setara dengan harga 1 kg beras. Harga karet 1 kg Rp10.000 bagi petani sudah bagus.