Harga lada Agustus 2024 di pasar dunia cenderung fluktuatif. Berdasarkan data pada International Pepper Community, harga lada di Indonesia mengalami kenaikan. Kemudian harga lada di Brazil dan Malaysia cenderung stabil, sedangkan di Vietnam mengalami penurunan (09/08/2024).
Harga lada putih dan lada hitam dari Indonesia mengalami kenaikan sebesar 0,92% menjadi USD 8.948/ton dan USD 7.303/ton. Di Malaysia, harga lada hitam Malaysia ASTA dan harga lada putih Malaysia ASTA stabil sebesar USD 8.500/ton dan USD 10.400/ton. Di Brazil, harga lada hitam ASTA 570 juga stabil sebesar USD 6.400/ton.
Berbeda dengan yang lainnya, harga lada di Vietnam sedang mengalami penurunan tajam selama tiga hari berturut-turut. Harga lada hitam Vietnam 500 g/l mengalami penurunan sebesar 3,45% menjadi USD 5.800/ton. Harga lada hitam Vietnam 550 g/l turun 6,45% menjadi USD 6.200/ton. Sedangkan harga lada putih Vietnam ASTA turun sebesar 3.53% menjadi USD 8.500/ton.
Penyebab harga lada Agustus 2024 fluktuatif
Dilansir dari Vietnam Agriculture Newspaper, ada beberapa faktor yang menyebabkan fluktuasi harga lada Agustus 2024 ini. Secara luas, hal ini disebabkan oleh adanya penurunan dan volatiltas yang signifikan pada pasar sahan global. Selain itu, terdapat kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi AS yang melambat lebih cepat dari perkiraan.
Penyebab turunnya harga lada di Vietnam salah satunya disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi Cina yang lebih lambat dari perkiraan. Hal ini membuat tingkat persediaan lada di Cina sudah terpenuhi dan membuat pemerintah Cina terus membatasi jumlah impor lada dari Vietnam. Harga lada di Cina yang lebih rendah dibandingkan harga lada di Vietnam juga merupakan salah satu penyebab pembatasan impor lada Vietnam.
Pasokan stok lada global saat ini telah meningkat karena Indonesia telah memasuki waktu panen. Hasil panen yang akan data diperkirakan sedikit lebih tinggi atau sebanding dengan hasil panen pada periode sebelumnya.
Hal tersebut ditunjukkan dengan masalah hama yang tidak terlalu signifikan sehingga meredakan kekhawatiran terhadap stok di masa depan yang berkontribusi pada penurunan pasar. Para ahli berpendapat bahwa tidak menutup kemungkinan akan ada beberapa pelaku pasar yang menurunkan harga lada untuk mengakumulasikan stoknya selama periode ini.