2019, 23 Desember
Share berita:

JAKARTA, Perkebunannews.com – Harga minyak sawit (crude palm oil/CPO) pada Oktober terjadi kenaikan yang cukup tajam dari USD 520/ton pada awal bulan menjadi USD 660/ton cif Rotterdam pada akhir Oktober 2019. Produksi tercatat turun. Sedangkan ekspor produk minyak sawit Oktober 2019 turun sebesar 6 persen dibandingkan September 2019.

Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Mukti Sardjono mengatakan, pada minyak laurat, terjadi kenaikan sebesar 64 persen. Kenaikan yang tinggi ini diduga merupakan carry over dari ekspor yang minyak laurat yang rendah pada September 2019.

Kenaikan yang tinggi (18 persen) juga dijumpai pada ekspor oleokimia. Dibandingkan dengan Januari – Okt 2018, volume ekspor Januari – Okt 2019 naik sekitar 2 persen. “Kenaikan terbesar terjadi pada produk oleokimia (113 persen) dan pada CPO (17 persen),” ujar Mukti dalam keterangan tertulisnya.

Gapki mencatat, ekspor ke Pakistan pada bulan Oktober naik 100 ribu ton lebih tinggi (+52 persen) dibandingkan dengan ekspor bulan September. Sedangkan ekspor ke Afrika pada bulan Oktober 270 ribu ton lebih rendah (-41 [persen) dari ekspor pada bulan September tetapi secara year on year ekspor ke Pakistan 5 persen lebih rendah sedangkan ke Afrika masih 88 persen lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu.

Sementara itu, Gapki menyebutkan, produksi CPO bulan Oktober sedikit lebih rendah dibandingkan dengan produksi bulan September 2019. Penurunan produksi ini diduga disebabkan curah hujan yang masih di bawah normal.

Namun, produksi Januari – Oktober 2019 11 persen lebih tinggi dibandingkan Jan-Okt 2018. Produksi Januari – Mei 2019, masih 19 persen lebih tinggi dibandingkan produksi Januari -Mei 2018 dan terus turun hingga mencapai 11 persen untuk periode Januari – Oktober. Perubahan tersebut mengindikasikan adanya pengaruh iklim terhadap produktivitas tanaman. (YR)

Baca Juga:  Rajin Ngopi Cegah Kanker Usus