MANOKWARI, Mediaperkebunan.id – Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan melepas pengiriman biji kakao kering sebanyak 12 ton produksi Koperasi Eiber Suth, Ransiki, Manokwari Selatan dengan tujuan Surabaya. Sehingga sepanjang tahun 2020 Papua Barat telah melepas total produksi biji kakao kering, yang dikirim baik ke luar negeri maupun antar pulau mencapai hampir 100 ton.
“Saya berharap di tahun depan, tahun 2021 maupun tahun-tahun mendatang akan lebih meningkat lagi, bahkan bisa kembali mengulang kejayaan PT Cokran yang menghasilkan 1.000 ton biji kakao kering per bulan,” ujar Gubernur dalam pelepasan pengiriman biji kakao di Manokwari, Kamis (12/10).
Kakao merupakan komoditas unggulan Provinsi Papua Barat. “Kita sangat bersyukur walaupun dalam situasi yang tidak menentu akibat pandemi covid-19, namun kegiatan hari ini mampu membawa optimisme bagi kita semua,” ujar Gubernur Dominggus.
Dominggus mengatakan, pengembangan kakao sebagai salah satu komoditas lokal unggulan non deforestasi di Papua Barat adalah program prioritas dan kebijakan utama pemerintah provinsi papua barat dalam rangka pembangunan ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Lebih lanjut Dominggus menuturkan, rencana pengembangan komoditas ini telah menjadi perhatian dan telah disusun dalam grand disain investasi hijau Papua Barat dan peta jalan pengembangan komoditas unggulan non deforestasi.
Untuk lebih mengefektifkan upaya tersebut, Gubernur Papua Barat telah memerintahkan untuk dibentuk satuan tugas komoditi unggulan, termasuk kakao, yang beranggotakan para pihak dari sektor hulu sampai hilir.
“Termasuk pihak pertumbuhan ekonomi hijau (geg) yang hari ini juga membantu dalam program konservasi klon unggulan kakao di ransiki, dengan memberi bantuan peralatan yang tadi telah saya serahkan,” sambung Dominggus.
Sebelumnya di awal tahun 2020 ini, juga telah dilepas pengapalan perdana produk biji kering kakao ransiki kualitas premium tujuan Eropa.
Sebagaimana tertuang dalam peraturan daerah khusus (perdasus) nomor 10 tahun 2019 tentang pembangunan berkelanjutan di provinsi papua barat bahwa pembangunan ekonomi diarahkan melalui pengembangan ekonomi hijau yaitu dengan menitikberatkan pada komoditas unggulan daerah non deforestasi. Dimana telah ditetapkan komoditas unggulan di provinsi papua barat yang meliputi komoditi kakao, kopi, pala, kelapa dalam, rumput laut dan ekowisata.
Dalam kesempatan itu, Pemprov Papua Barat menyerahkan bantuan APBD Kegiatan Pembangunan Perkebunan Rakyat kepada Kelompok Tani Inggarow Kampung Abreso Distrik Ransiki Kabupaten Manokwari Selatan di tahun 2020 meliputi dana HOK Kegiatan Perluasan Kakao seluas 40 hektar sebanyak Rp 137.500.000,-. Bantuan tersebut diperuntukan mulai persiapan lahan, bibit penanaman, pupuk dan peralatan.
Bantuan serupa juga diserahkan kepada Kelompok Tani Simbiri Kampung Abresso Distrik Ransiki Kabupaten Manokwari Selatan pada 2020 senilai Rp 60 juta. Bantuan itu meliputi pupuk, pestisida, benih, pohon pelindung, dan peralatan pendukung lainnya. (YR)