T-POMI
2022, 22 April
Share berita:

Sumatera Utara, mediaperkebunan.id – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (DitjenBun) secara konsisten untuk melaksanakan Gerakan Tanam Kopi (GERTAK). Hal ini dilakukan tidak hanya untuk meningkatkan produksi tapi juga memperluas pasar, dan untuk yang kedua kalinya dilakukan di Desa Parbuluan IV, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Kabupaten Dairi dipilih sebagai lokasi gerakan tanam kopi dikarenakan Pemda memiliki program tanam kopi sejumlah 1.325.000 batang pada tahun 2022 dalam kurun waktu 5 tahun target penanaman seluas 5.000 ha. Kabupaten Dairi memiliki dataran tinggi dan jenis tanah lepare yang sangat berpotensi untuk ditanami kopi.

Selain itu, Kopi Sidikalang sudah memiliki sertifikat indikasi geografis karena mempunyai cita rasa yang khas sehingga banyak diminati di pasar nasional maupun internasional serta Kabupaten Dairi memiliki luas areal komoditas tanaman kopi seluas 13.598 hektar dengan produksi mencapai 13.000 ton pada tahun 2021 yang dalam skala nasional sebagai produsen kopi nomor 5 terbesar di Indonesia.

Plt. Dirjen Perkebunan, Ir. Ali Jamil sangat antusias akan komitmen para pemangku kepentingan komoditas kopi di Dairi untuk mengembalikan kejayaan Kopi Sidikalang. Sehingga dalam hal ini produktivitas kopi di Dairi harus ditingkatkan karena masih termasuk rendah.

“Luas tanam kopi kita di seluruh Indonesia itu sekitar 1.258.000 hektar. Negara kita sebagai produsen terbesar nomor 4 di dunia. Tapi, produktivitas kita rendah sekali. Dibawah 1 ton per hektar per tahun. Jangan hanya menanam kopi, Pak Kadis, Pak Kades, kawal pekebun kopi kita, kemudian ajarkan budidaya serta GAP nya. Tanah di Dairi ini subur, sangat berpotensi untuk ditanam segala macam komoditas, terutama kopi nya.” ujar Ali Jamil.

Baca Juga:  PROGRAM BUN 500 JUTA SIAP DILUNCURKAN

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Dairi mewakili Bupati Dairi menyampaikan secara garis besar upaya serta rencana untuk pengembangan komoditas kopi kedepannya seperti yang tertuang pada RPJMD Kabupaten Sidikalang Tahun 2019-2024 diantaranya penanaman tanaman kopi dengan target seluas 5.000 hektar dalam kurun waktu 5 tahun.

Kedua, merangkul sejumlah pihak untuk mengadopsi produk kopi dan hilirisasi kopi dengan menginisiasi berdirinya koperasi kopi sebagai tempat berkumpul para penggiat kopi. Dan yang ketiga melakukan pendampingan pelatihan budidaya kopi untuk para petani Dairi. Keempat, kerjasama dengan perbankan dalam persoalan KUR klaster kopi.

Kelima, adalah bekerjasama dengan pihak swasta sebagai off-taker dengan pola kemitraan yang menyediakan sarana produksi, pembinaan dan pembiayaan serta jaminan pembelian. Yang terakhir, untuk tahun 2022 penyediaan sumber benih yang bersumber dari APBD Kabupaten Dairi sebanyak 1.325.000 benih untuk lahan seluas 600 hektar.

Selain itu, pemerintah daerah kabupaten Dairi meminta dukungan berupa bantuan dari pemerintah untuk menindaklanjuti keperluan alat untuk mengolah kopi.

“Kami juga merencanakan penanaman kopi sebanyak 1 juta benih untuk lahan seluas 500 hektar yang bersumber dari pihak swasta. Serta intensifikasi 400 hektar dari Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan. Untuk pasca panen, pemerintah Kabupaten Dairi kiranya memohon dukungan dengan memberikan bantuan sarana seperti pulper 100 unit, selang air 50 unit, huller 100 unit dan alat roasting 100 unit.”

Sinergitas pihak swasta dengan pemerintah hari ini direalisasikan dengan pemberian bantuan benih kopi sejumlah 500 batang kopi varietas Sigarar Utang kepada pekebun kopi di Desa Parbuluan IV dari Sumber Benih Kopi PT. Wahana Graha Makmur beralamat di Sidikalang yang secara serentak ditanam Plt. Dirjen Perkebunan, Sekda Pemerintah daerah Kabupaten Dairi dan berbagai stakeholder terkait lainnya.

Baca Juga:  Pupuk Indonesia Siap Dukung Kementan Untuk Distribusi Pupuk

Adapun target bantuan 1 Juta batang benih kopi bantuan dari PT. Wahana Graha Makmur pemilik kebun sumber benih kopi di Sumut yang ditetapkan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2020.

Direktorat Jenderal Perkebunan melalui BBPPTP Medan akan terus melakukan monitoring dan pengawasan peredaran benih kopi ini sampai ke tahap pemasaran sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Di akhir kata, Sekda Kabupaten Dairi, Budianta Pinem menyampaikan, Pemkab Dairi sangat berterima kasih kepada Dirjen Perkebunan yang telah memilih Dairi sebagai lokasi Gertak kedua.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan komoditas kopi sehingga melalui Gerakan Tanam Kopi ini menjadi wujud nyata Kabupaten Dairi dalam mendukung program Gratieks.” pungkas Budianta Pinem.