Turunnya harga minyak bumi sampai dibawah USD30/barel akan mengganggu program subsidi B20 yang dilakukan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Kalau dilaksanakan sesuai target semula maka akan berdampak pada peningkatan subsidi.
Joko Supriyono, Ketua Umum GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) menyatakan hal ini. “Karena itu BPDPKS perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh soal program ini, kalau tidak maka subsidi yang diberikan akan sangat besar,” katanya.
Menurut Direktur Eksekutif GAPKI, Fadhil Hasan harga minyak bumi ke depan akan terus turun karena Iran sebentar lagi masuk ke pasar sehingga akan ada tambahan pasokan 500.000 barel/hari. Tahun lalu dana yang dihimpin BPDPKS Rp6 triliun sedang tahun 2016 sekitar Rp10 triliun.
“Kalau program BPDPKS sesuai target semula maka subsidi biodiesel saja perlu Rp18-19 triliun. Uang BPDKS tidak akan cukup, padahal masih ada program lain yang harus dilakukan seperti replanting kebun petani swadaya dan riset. Karena itu perlu dievaluasi apakah kembali dulu ke B15 atau apa saja supaya uang yang terkumpul bisa digunakan sesuai dengan yang sudah ditetapkan,” katanya.
Salah satu tujuan subsidi biodiesel adalah membuat CPO yang diolah di dalam negeri meningkat, ekspor CPO berkurang dan harga CPO naik. “Masalahnya sekarang tujuan itu belum tercapai sehingga evaluasi menyeluruh perlu dilakukan,” katanya (S)