Jambi, mediaperkebunan.id – Pekerja perempuan bagian penting keberlanjutan sawit Indonesia. Perempuan juga kunci utama mewujudkan Indonesia Emas 2045. GAPKI mengambil inisiatif untuk melakukan kampanye kolaborasi multi pihak untuk mewujudkan sawit Indonesia ramah perempuan.” ujar Sumarjono Saragih, Ketua GAPKI Nasional Bidang Pengembangan SDM meyatakan hal ini dalam Seminar & Workshop ‘Perlindungan Pekerja Perempuan Sawit’ di Jambi.
Acara ini dihadiri tidak kurang dari 100 orang terdiri dari perwakilan perusahaan sawit, asosiasi petani sawit, pengurus serikat buruh, aktivis dan organisasi perempuan serta pemerintah. Acara dibuka oleh Gubernur Propinsi Jambi diwakili Kadisnaker.
Plt Kadisnaker Jambi Dodi Haryanto Parmin, menyampaikan bahwa Propinsi Jambi mendapat banyak penghargaan. “Kami menerima sejumlah penghargaan nasional termasuk aspek ketenagakerjaan. Tapi masih ada sederet pekerjaan rumah. Kami minta usai acara seminar dan workshop ini, dibuat komitmen bersama dan melibatkan para pihak untuk mewujudkan perlindungan pekerja perempuan di sawit Jambi” tegas Kadisnaker Jambi.
Permintaan Kadisnaker langsung direspon oleh Sumarjono Saragih didukung oleh Ryan Harry, Ketua GAPKI Jambi. “Dengan dukungan GAPKI Pusat, GAPKI Jambi akan segera menindaklanjuti harapan Pak Kadisnaker. Anggota kami memiliki praktek baik tentang perlindungan pekerja perempuan yang siap kami bagikan ke semua pelaku industri.” tutur Ryan.
Seminar dan workshop perlindungan pekerja perempuan sawit adalah program berseri GAPKI di setiap Cabang GAPKI. “Ini bagian dari kampanye dan sosialisasi Buku Panduan Praktis Perlindungan Pekerja Perempuan. Buku panduam yang dipublikasikan tahun 2021 oleh GAPKI dan Serikat Buruh HUKATAN dan CNV International” pungkas Sumarjono Saragih