2023, 27 Oktober
Share berita:

Surabaya, Mediaperkebunan.id

Penyakit pangkal busuk batang yang disebabkan Ganoderma boninense merupakan ancaman nyata eksistensi kebun kelapa sawit kedepan. Kalau tidak ditangani maka akan meng”offset” pertumbuhan dan produksi sawit nasional. Eddy Martono, Ketua Umum GAPKI menyatakan hal ini pada Pekan Riset Sawit 2023 yang diselenggarakan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Mengutip Russel M Paterson, dari Departement of Plant Protection,  Fakultas Pertanian, Univerisity Putra Malaysia, bahwa Ganoderma akan membuat produksi berkurang secara signifikan setelah tahun 2050 di Sumatera bila skenario perubahan iklim benar-benar terjadi.

“Sampai sekarang belum ada cara yang efektif untuk mengatasi penyakit ini. Peningkatan produksi dan produktivitas mungkin akan tergerus oleh kematian akibat penyakit ini,” katanya.

Mengutip pakar-pakar lain dari Malayia, Eddy juga menyatakan Ganoderma boninense berevolusi menyesuaikan dengan lokasi menjadi beberapa strain. Bahan tanaman yang diuji tahan Ganoderma mungkin hanya benar untuk lokasi tertentu saja.

“Karena itu sangat mendesak dan penting untuk riset  penanganan penyakit busuk pangkal batang. Lewat keragaman genetik harus benar-benar dihasilkan tanaman tahan Ganoderma,” katanya.

Peningkatan keragaman genetik sangat penting untuk mendapatkan material dasar yang tahan Ganoderma, juga sifat unggul lainnya yang sangat diperlukan seperti tahan kekeringan, mempunyai keunggulan sifat produknya, memudahkan pengelolaanya, eksplorasi untuk mendapatkan sumber keragaman baru.  Eddy mengucapkan terimakasih atas dukungan Dirjen Perkebunan dan BPDPKS pada Konsorsium Sumber Daya Genetik GAPKI yang melakukan percepatan keragaman ke Tanzania, Nigeria dan Honduras.

Pada Perisai 2023 , presentasi penelitian  Ganoderma  yang dibiayai BPDPKS dipresentasikan oleh  Ciptadi Ahmad Yusuf  dan tim peneliti  PPKS tentang Pengayaan Bahan Aktif Fungisida Organik Ganor Untuk Meningkatkan Efikasinya Terhadap Ganoderma.Penelitian lain tentang Ganoderma adalah Pengembangan Alat Deteksi Cepat Ganoderma Boninense Menggunakan Divais Deteksi DNA Portabel oleh Yudan Whulanza dan tim peneliti  BRIN; Produksi  Flavanoid Ople Inhibitor CYP51 Hasil Penapisan Fitokimia dengan Molecular Docking dan Uji Efikasinya Terhadap Ganoderma Boninense oleh Djoko Santoso dan peneliti  PPKS; Pengembangan Biofungsisda  Berbasis  RNA Interference  (RNAi) Sebagai Upaya  Kuratif Mengatasi Penyebab  Busuk Pangkal Batang Kelapa Sawit oleh  Siti Subandiyah dan tim peneliti dari UGM dan Sampoerna Agro.

Baca Juga:  BUPATI BUNGO JEMPUT MAHASIWA PENERIMA BEASISWA YANG LULUS DARI INSTIPER