Volume ekspor karet alam dari Sumatera Utara pada Desember 2024 mencapai 23.467 ton. Berdasarkan data dari Gapkindo Sumut, volume ekspor tersebut meningkat 10,91% secara bulanan (MoM) dibandingkan November 2024 yang tercatat sebesar 21.162 ton. Namun, jika dibandingkan dengan Desember 2023, volume tersebut mengalami sedikit penurunan sebesar 0,85% secara tahunan (YoY) dari 23.668 ton. Meskipun menunjukkan sedikit peningkatan, volume ekspor masih jauh di bawah kapasitas produksi normal yang dapat mencapai 42.000 ton per bulan.
Faktor Peningkatan Ekspor
Lonjakan volume ekspor pada Desember disebabkan oleh meningkatnya permintaan dari pabrik ban, yang membeli dalam jumlah besar untuk persiapan stok selama musim liburan Januari. Permintaan ini berhasil mendorong ekspor, meskipun kondisi pasar global tetap dipengaruhi oleh fluktuasi harga.
Prediksi Pasokan Awal 2025
Pasokan karet alam Sumatera Utara diperkirakan akan menghadapi tantangan di awal tahun 2025. Peralihan dari musim hujan ke musim kemarau menyebabkan produksi menurun karena kebun karet memasuki fase alami gugur daun. Selama beberapa bulan mendatang, produksi lokal cenderung menurun, yang kemungkinan akan berdampak pada jumlah pasokan karet alam.
Perkembangan Produksi Karet Rakyat
Di sisi lain, terdapat indikasi perbaikan pada produksi karet rakyat. Kenaikan harga selama beberapa bulan terakhir mendorong petani untuk kembali mengelola pohon karet yang sebelumnya terbengkalai akibat rendahnya harga. Walaupun harga mengalami penurunan lebih dari 10% di awal Januari, peningkatan ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan produksi dalam jangka panjang.
Pergerakan Harga Karet Alam
Rata-rata harga karet alam SICOM-TSR20 pada Desember 2024 tercatat sebesar 197,24 sen AS per kg. Namun, harga menurun menjadi 184,6 sen AS per kg pada 7 Januari 2025. Fluktuasi harga ini menjadi tantangan bagi produsen karet, meskipun nilai tersebut masih lebih baik dibandingkan beberapa bulan sebelumnya.
Pada Desember 2024, karet alam Sumatera Utara diekspor ke 28 negara. Dari total volume ekspor, 7,31% dikirim ke 12 negara Eropa, termasuk Spanyol (0,88%), Belgia (0,81%), dan Italia (0,26%). Jepang tetap menjadi tujuan utama dengan kontribusi 34,19%, diikuti oleh Amerika Serikat (19,18%), Brasil (8,59%), India (7,36%), dan China (6,10%).
Dinamika Pasar
Pasar karet alam menghadapi tantangan yang kompleks, termasuk fluktuasi harga dan dampak cuaca pada pasokan. Kendati ada perbaikan pada permintaan dan produksi, terutama di sektor karet rakyat, pasar global tetap dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti perubahan cuaca dan volatilitas harga komoditas.
Kinerja ekspor karet alam Sumatera Utara pada Desember 2024 menunjukkan perbaikan di tengah tantangan cuaca dan harga yang tidak stabil. Meski volume ekspor masih belum mencapai kapasitas normal, harapan peningkatan pasokan ada pada musim kemarau mendatang. Dengan adanya perbaikan di sektor karet rakyat dan permintaan global yang tetap stabil, upaya pemerintah dan industri diperlukan untuk mengatasi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang pasar ekspor yang luas.