Lubuk Pakam, Mediaperkebunan.id – Agar manfaat dan prosedur kredit usaha rakyat (KUR) untuk sektor atau klaster pertanian gampang dipahami dan diakses oleh para pekebun, baik pekebun sawit, karet, kakao, kopi, dan lainnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memilih untuk melakukan proses edukasi. Cara yang ditempuh adalah dengan mengumpulkan dan melatih para tenaga penyuluh pertanian lapangan (PPL) dalam sebuah kegiatan bertajuk “Pelatihan untuk Pelatih” atau Training of Trainer (ToT)”.
Nah, belum lama ini, seperti keterangan resmi yang diterima Mediaperkebunan.id, Jumat (28/2/2025), kegiatan tersebut dilakukan di Lubuk Pakam, ibukota Kabupaten Deli Serdang, bekerjasama dengan pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat, serta menghadirkan sejumlah praktisi dan pakar dari Bank Sumut, BPJS Ketenagakerjaan., serta dari OJK Sumut sendiri.
Kegiatan bertema “Edukasi Keuangan Dalam Rangka Pengembangan Ekonomi Daerah Melalui Produk KUR Klaster Pertanian” itu dilakukan di Aula Pemkab Deli Serdang dan dihadiri oleh ratusan tenaga PPL se-kabupaten Deli Serdang. Sekretaris Daerah (Sekda) Deli Serdang Timur Tumanggor, serta Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Sumut, Yovvi Sukandar, hadir langsung dalam acara ToT tersebut.
Sebagai informasi, dalam acara itu Yovvi Sukandar sendiri hadir sebagai perwakilan Kepala OJK Sumut, Khoirul Muttaqien. Acara ini juga berlaku bagi tenaga PPL dari subsektor pertanian lainnya, tidak hanya subsektor perkebunan.
Yovvi Sukandar mengatakan, sektor pertanian, yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan, memegang peranan penting dalam perekonomian daerah, khususnya di Kabupaten Deli Serdang. Selain itu, sambungnya lagi, sektor ini juga memberikan kontribusi besar dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“ToT ini dilakukan sebagai bentuk dukungan OJK terhadap klaster pertanian yang merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah dalam mendorong penguatan ekonomi berbasis kelompok usaha,” Kuta Yovvi.
“Dengan demikian, para petani dapat memperoleh pembiayaan yang lebih terarah, memiliki daya tawar yang lebih tinggi, serta meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka,” tuturnya lebih lanjut.
Yovvi Sukandar bilang kalau OJK secara nasional berkomitmen untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk bagi para pelaku usaha di sektor pertanian. Salah satu upaya yang dilakukan OJK, sambungnya, adalah melalui edukasi keuangan bagi tenaga PPL bersama Pemkab Deli Serdang yang bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan para tenaga PPL guna mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui pemanfaatan produk KUR klaster Pertanian.
Yovvi Sukandar juga menekankan pentingnya peran tenaga PPL dalam menyebarluaskan pemahaman terkait akses pembiayaan yang tepat guna kepada para petani, sehingga dapat mendorong pertumbuhan sektor pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan.
Pada kesempatan yang sama, Sekda Timur Tumanggor berharap kegiatan ToT dapat membekali tenaga PPL dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang pengelolaan keuangan, pengelolaan usaha tani secara lebih efektif, serta akses pembiayaan yang lebih luas.
“Dengan demikian, tenaga PPL dapat menjadi fasilitator yang handal dalam mengedukasi para petani tentang cara mengakses dan memanfaatkan KUR secara optimal untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha pertanian,”
ujar Timur Tumanggor.
Para pembicara dalam kegiatan ToT itu memberikan materi seputar akses keuangan, manfaat dan mekanisme KUR klaster pertanian, serta pentingnya perlindungan bagi pekerja sektor pertanian melalui jaminan sosial ketenagakerjaan.
Selain itu, pembicara dari OJK Sumut juga membawakan materi mengenai pengenalan OJK serta edukasi mengenai waspada terhadap pinjaman online ilegal, investasi ilegal, dan judi online, guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko keuangan yang dapat merugikan.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para tenaga PPL dapat menjadi agen literasi keuangan bagi petani di wilayahnya masing-masing, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas sektor pertanian.
Melalui kegiatan ini, OJK dan stakeholders terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di berbagai sektor, termasuk pertanian, guna mendukung pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan.