Bogor, mediaperkebunan.id – Demi mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) di industri kopi nasional, Sekolah Vokasi (SV) IPB University bersama sebuah perusahaan perkebunan dan pengolahan kopi bernama PT Inti Gravfarm Indonesia meluncurkan Teaching Factory (Tefa) Kopi.
PT Inti Gravfarm Indonesia merupakan mitra strategis dalam peluncuran Tefa ini. Gravfarm merupakan perusahaan agribisnis yang bergerak dalam pengembangan kopi arabika dari hulu hingga hilir.
Perusahaan ini juga aktif memberdayakan ratusan petani penggarap yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tambag Guruyung di dataran tinggi Ciwidey, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Produk kopi yang dihasilkan Gravfarm merupakan 100 persen arabika premium, meliputi Green Bean, Roasted Bean, dan Ground Coffee. Seluruh produk tersebut diproses dengan standar mutu tinggi dan dipasarkan melalui Divisi Manajemen dan Tata Usaha yang berkantor pusat di Jalan Braga, Kota Bandung.
Sebagai pusat pendidikan terapan, SV IPB University terus mengembangkan inovasi berbasis kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Hadirnya Tefa Kopi menegaskan komitmen tersebut dalam menciptakan lulusan vokasi yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga siap membangun usaha.
Peluncuran Tefa Kopi tersebut, seperti dikutip Mediaperkebunan.id dari laman resmi SV IPB University, Sabtu (19/4/2025), dilakukan oleh Rektor IPB University, Prof Arif Satria di Teaching Industry SV IPB, beberapa waktu yang lalu.
Fasilitas ini dikembangkan sebagai pusat pendidikan vokasi berbasis industri yang berfungsi sebagai inkubator kewirausahaan untuk mencetak pelaku usaha kopi yang kompeten, terstandar, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun global.
Tefa Kopi hadir bukan sekadar sebagai ruang praktik pembelajaran, melainkan sebuah miniatur industri kopi yang menyatukan proses budi daya, pascapanen, roasting, hingga pemasaran dalam satu ekosistem.
Inovasi ini menjawab kebutuhan akan SDM unggul di industri kopi yang selama ini masih banyak berjalan secara konvensional dan belum memiliki standar kompetensi yang menyeluruh.
Rektor IPB University, Prof Arif Satria, menilai Tefa Kopi ini sebagai bentuk konkret dari integrasi antara pendidikan tinggi vokasi dan industri. Menurutnya, kehadiran Tefa ini menjadi bukti bahwa pendidikan vokasi memiliki potensi besar untuk melahirkan pelaku usaha yang tidak hanya memahami teknis produksi, tetapi juga mampu menciptakan nilai tambah melalui inovasi dan kewirausahaan.
“Tefa Kopi ini bertujuan untuk mendidik mahasiswa agar memiliki keterampilan dan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri kopi,” ucap Prof Arif Satria.Oleh karena itu, ia menjelaskan, di SV IPB University akan dikembangkan pola pendidikan dari hulu hingga hilir, sampai ke meja makan, yakni mencakup pola konsumsi dan perilaku konsumen terhadap kopi.
“Semua itu dibangun dalam satu ekosistem yang stabil dan saat ini sedang terus kami kembangkan,” ujar Prof Arif Satria.Lebih lanjut, Prof Arif Satria menekankan pentingnya Tefa Kopi sebagai fondasi dalam pembangunan sistem industri kopi yang berkelanjutan dan berbasis inovasi.
“Ini menjadi trigger dalam membangun sebuah ekosistem kopi yang futuristik, termasuk menciptakan bibit-bibit unggul kopi,” pungkas Prof Arif Satria.
Sementara itu dalam sambutannya, Dekan Sekolah Vokasi, Dr Aceng Hidayat, menegaskan bahwa Tefa Kopi ini bukan sekadar ruang praktik, melainkan juga sarana penguatan tridarma perguruan tinggi.
Pihaknya mengembangkannya sebagai unit bisnis terapan berbasis agroindustri, sekaligus untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa, dosen dan lulusan.”Juga mendorong riset terapan dan pengabdian masyarakat, serta memperluas kemitraan dengan industri kopi, UMKM, dan eksportir,” ujar Dr Aceng Hidayat.
Lebih lanjut, Dr Aceng Hidayat menyampaikan bahwa Tefa Kopi untuk memberikan pengalaman industri langsung bagi mahasiswa di dalam lingkungan kampus. Melibatkan 17 prodi di Sekolah Vokasi IPB University, sinergi ini diharapkan menciptakan model pendidikan vokasi berbasis industri yang integratif dan inovatif.
“Tefa Kopi Sekolah Vokasi IPB University merupakan wujud nyata dari pendekatan multidisiplin yang melibatkan 17 program studi lintas bidang. Mahasiswa tidak perlu keluar kampus untuk mendapat pengalaman industri,” ujar Dr Aceng.
CEO PT Inti Gravfarm Indonesia, Yugian Leonardy menyampaikan bahwa kolaborasi dengan Sekolah Vokasi IPB University dalam pengembangan Tefa Kopi diharapkan menjadi acuan nasional dalam penguatan pendidikan vokasi yang berbasis kebutuhan industri.
“Kolaborasi ini kami harapkan menjadi model percontohan nasional dalam pengembangan pendidikan vokasi terapan yang relevan dengan dinamika industri,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa peluncuran Tefa Kopi membuka peluang kolaborasi yang lebih luas dengan berbagai pemangku kepentingan di sektor perkopian.
“Fasilitas ini juga menjadi pintu untuk membangun kemitraan bersama petani, UMKM, dan pelaku ekspor kopi guna memperkuat posisi kopi Indonesia di pasar global,” tegas .Yugian Leonardy .