Medan, mediaperkebunan.id – PT Socfin Indonesia (Socfindo) meningkatkan produksi bibit siap salur untuk kebutuhan replanting atau peremajaan sawit rakyat (PSR) hingga 140% pada 2021.
Head of Socfindo Seed Production & Labs (SSPL) Indra Syahputra menyebutkan perusahaan akan menyediakan sedikitnya 1,2 juta bibit siap salur untuk mendukung program PSR pada 2021 atau meningkat hingga 140% dari ketersediaan tahun lalu sekitar 500.000 bibit.
“(Kenaikan produksi bibit) siap salur (untuk peremajaan sawit rakyat atau PSR) kita sangat banyak, 140%. Mungkin kalau bisa lebih, nanti bisa kita lebihkan. Ini target minimum,” ujar Indra.
Lebih lanjut, menurut Indra, untuk dapat memenuhi target tersebut, Socfindo bahkan memanfaatkan areal perkebunan karet miliknya yang akan menjalani replanting sebagai lokasi pembibitan bibit siap salur PSR.
Peningkatan kuota produksi bibit siap salur untuk program PSR ini merupakan bentuk dukungan perusahaan bagi program pemerintah untuk membantu para petani rakyat meremajakan sawit berusia tua dan tidak produktif pada kebun-kebun mereka.
Program peremajaan sawit rakyat ini menargetkan peremajaan 180.000 hektar (ha) kebun sawit rakyat setiap tahunnya. Untuk itu, dibutuhkan hingga 36 juta bibit sawit guna memenuhi kebutuhan replanting tersebut.
“Itu (target PSR) 180.000 (hektar) kan per tahun. Berarti itu (butuh) 36 juta (bibit). Kita menjawab itu” jelas Indra.
Di samping itu, Indra mengungkapkan, dengan ikut ambil bagian, Socfindo juga berharap para petani bisa menggunakan bibit berkualitas dengan produktivitas tinggi dan tidak lagi mendapatkan bibit atau benih palsu.
“Dengan memanfaatkan bibit berkualitas diharapkan produksi sawit para petani bisa meningkat tanpa harus melakukan perluasan lahan dan petani bisa lebih sejahtera,” ungkap Indra.
Kendati demikian, Indra pun mengapresiasi upaya pemerintah yang telah menyederhanakan persyaratan pengusulan PSR sehingga bisa memudahkan petani dan juga produsen benih/bibit untuk mendapatkan atau menyalurkan bibit kelapa sawit unggul.
Selain itu, Socfindo juga berencana akan memproduksi 11 juta benih sawit (kecambah) sepanjang 2021 atau meningkat sebesar 30% dibanding produksi tahun lalu.
“Tak hanya untuk ketersediaan benih, Socfindo juga melakukan kontribusi lain bagi kesuksesan PSR. Perusahaan memberikan bantuan berupa standarisasi prosedur dan bimbingan kepada para petani sawit dalam melakukan perawatan tanaman kelapa sawit sesuai standard Socfindo, sehingga dicapai produksi seperti yang diharapkan,” pungkas Indra. (YIN)