Jakarta, Media Perkebunan
Direktorat Jenderal Perkebunan terus melakukan upaya-upaya akselerasi peningkatan ekspor 3 kali lipat (Gratieks) melalui peningkaran produksi, nilai tambah dan daya saing (Grasida), tentunya dengan mengedepankan penguatan kelompok tani berbasis korporasi petani di kawasan pengembangan. Kasdi Subagyono, Dirjen Perkebunan menyatakan hal ini.
Melalui penguatan kelembagaan petani ini akan ada jaminan standarisasi kualitas dan keberlanjutan usaha hingga peningkatan kesejahteraan petani sebagai outcome yang harus dituju. Diharapkan pada triwulan ke-4 tahun 2020, perekonomian negara dapat terdongkrak naik untuk mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemic terutama di sektor pertanian.
Peningkatan produksi komoditas perkebunan terus difasilitasi melalui kegiatan Logistik Benih yang akan membangun infrastruktur berupa nursery modern di sentra-sentra kawasan perkebunan nasional, merevitalisasi UPTD-UPTD benih existing yang ada di dinas-dinas perkebunan, membangun rintisan desa mandiri benih dan penyiapan SDM pengelola.
Peningkatan nilai tambah dan daya saing dilakukan melalui fasilitasi pascapanen & unit pengolahan hasil; bimbingan teknis ekspor, standarisasi mutu serta intensif promosi sebagaimana Permentan nomor 19 tahun 2019 tentang Pengembangan Ekspor Komoditas Pertanian. Selain itu melalui diplomasi perundingan baik dalam skema PTA, FTA maupun CEPA yang sedang berjalan dan akan dilakukan upaya inisiatif baru dengan negara lain secara bilateral dan regional.